Tuesday, May 27, 2008

That song was written from the heart... brings a tear to my eye everytime i hear it....

THROUGH THE BARRICADE-SPANDAU BALLET


Mother doesnt know where love has gone
She says it must be youth
That keeps us feeeling strong
See it in her face, thats turned to ice
And when she smiles she shows
The lines of sacrifice
And now I know what theyre saying
When the sun begins to fade
And we made our love on wasteland
And through the barricades
Father made my history
He fought for what he thought
Would set us somehow free
He tought me what to say in school
I learned off by heart
But now thats torn in two
And now I know what theyre saying
In the music of the parade
We made our love on wasteland
And through the barricades
Born on different sides of life
We feel the same
And feel all of this strife
So come to me when Im asleep
Well cross the line
And dance upon the street
And now I know what theyre saying
When the drums begin to fade
We made our love on wasteland
And through the barricades
Oh, turn around and Ill be there
Theres a scar through my heart
But Ill bare it again
I thought? we were the human race
But we were just another border-line-case
And the stars reach down and tell us
That theres always one escape
I dont know where love has gone
And in this trouble land
Desperation keep us strong
Fridays child is full of soul
With nothing left to lose
Theres everything to go
And now I know what theyre are saying
Its a terrible beauty weve made
So we make our love on? wasteland
And through the barricades
Now I know what theyre are saying
As hearts go to their graves
We made our love on? wasteland
And through the barricades.

Wednesday, November 14, 2007

KPPU, Benih Kearifan Bangsa Ini

Bangsa ini adalah bangsa besar yang memiliki perjalanan sejarah yang panjang meskipun tidak sepanjang sejarah Negeri China. Penggalian pengalaman hidup oleh pelaku sejarah secara turun temurun menghasilkan budaya yang tinggi yang penuh dengan nilai-nilai yang bijak tidak hanya berlaku bagi interaksi manusia dengan manusia akan tetapi juga melibatkan interaksi manusia dengan alam.

Pembuktian yang di tunjukan Mbah Marijan dari Gunung Merapi dan Mbah Ronggo dari Gunung Kelud merupakan bukti kearifan lokal yang di dapatkan dari interaksi yang sangat harmonis dengan alam sehingga didapatkan nuansa yang penuh pengertian dan mendalam memenuhi jiwa melebihi tingkatan pengertian ilmu pengetahuan modern yang penuh dengan analisa logika yang didukung perangkat mitigasi yang sudah maju.

Kearifan lokal itulah yang sekarang ini tidak berusaha di pelihara oleh para birokrat Negara ini, Perilaku budaya tidak menyakiti sesama dengan mengeluarkan kebijakan yang merakyat dan pro kepentingan bangsa sungguh sulit didapatkan dari lembaga/badan pengelola Negara. Jadi bagaimana mereka meningkatkan kualitas jiwa yang lebih serta menyatu dengan rakyat yang diwakilinya kalau nuraninya sudah dibutakan tawaran rupiah yang mengalir deras dan intrik yang tidak berkesudahan.

Ya…, haus kekuasaan dan kekayaanlah yang sekarang mendominasi pengelola Negara. Dalam legenda China kita tahu adanya Hakim Bao yang tegas dan adil adalah semata-mata karena didukung oleh perangkat pelaksananya (perwira Chan) yang sangat menghormati keputusan adil yang dibuat sang hakim dan melaksanakan tugas dengan tanggung jawab dan arif.

Saat ini Negara dipimpin oleh Presiden yang meskipun masuk kategori terbaik diantara yang buruk akan tetapi konsisten dalam melawan segala bentuk korupsi. Tapi apa lacur kasus bebasnya terdakwa pembalakan liar di Sumut sungguh sangat mengenaskan dan memangkas habis sisa-sisa kepercayaan kita terhadapap aparat hukum negeri ini, sungguh saya malu sekali…

Ditengah keputus asaan ini, secarik harapan tadi malam ditiupkan Trans 7 kembali membuat api kehangatan dan harapan akan jalan pemerintahan yang baik kembali snggah mengahangatkan relung kalbu ini.

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) adalah sebuah lembaga independen di Indonesia yang dibentuk untuk memenuhi amanat Undang-Undang no. 5 tahun 1999 tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat.
Menurut Faisal Basri di acara kupas tuntas Trans-7 tersebut, disebutkan KPPU merupakan salah satu lembaga diantara sedikit lembaga yang terpuji di Indonesia sehingga kredibilitasnya sangat diharapkan untuk tetap di jaga para anggotanya guna menjaga iklim investasi yang jujur dan adil di Indonesia. Kasus penjualan VLCC Pertamina dan Cross Ownership atau kasus Monopoli Temasek yang dilaporkan melalui dua anak perusahaannya yakni Singapore Telecommunications Ltd (SingTel) dan Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd. (STT) yang memiliki saham di dua perusahaan telekomunikasi di Indonesia itu (Indosat dan Telkomsel) merupakan dua contoh besar kasus yang diungkap, sungguh membuat harapan atas kelanjutan bangsa ini untuk menjadi jaya menjadi tidak sirna sama sekali.

Tiada kata yang dapat diucapkan lagi, dengan haru nurani berbicara “ Teruskan Bapak-bapak dengan perjuangannya dan jagalah serta lindungi bangsa ini dari ke dzaliman pelaku usaha yang hanya ingin mengeruk kekayaan bangsa ini”.

Dan Bapak-bapak di lembaga/badan yang lain tingkatkan kearifan dan kebijakan diri, dengan lebih memahami dan menjaga bangsa ini, jangan kalah oleh rayuan uang pihak asing dan koruptor. Jadilah se mumpuni kejiwaan para Resi dalam pewayangan atau paling tidak dapat menyaingi Mbah Marijan dan Mbah Ronggo.

Wednesday, September 12, 2007

Contoh Lagi Negeri Ini Dilanda Dekadensi Moral






Yang berikut ini dari acara launching salah satu operator telekomunikasi CDMA yang bilang iklannya pake waktu bicara termurah.





Sungguh apakah ini model promosi karya dari salah satu pentolannya yang jadi suami salah satu artis kita, atau sebagai representasi harga cewek-cewek kita sudah sangat murahan (199 ribu perak saja)kalau benar duhhh kasian sekali bangsa kita, sudah bayar mahal-mahal orang asing buat kerja di negeri ini eh imbalannya moral kita dirusaknya oleh mereka ammmmppuuunnnn.....ammmmpuuuuunnnn . Lebih lengkapnya ini...http://s214.photobucket.com/albums/cc290/say_fullfriend/

Jangan Telanjang Depan Kamera


Tadi malam ada satu acara di Metro TV yang cukup menarik untuk disimak, sayang gak mengikutinya dari awal. Kisah yang berisikan pengakuan seorang siswi SMA yang telah berani tampil beda didepan Kamera Ponsel Pacarnya mengantarkan negeri ini pada makin terdegradasinya aspek-aspek moral dan etika Bangsa, jadi tidak hanya korupsi dan kelakuan anggota DPR yang makin pongah dan salah kaprah, generasi mudanya pun terjerumus pada tindakan-tindakan yang penuh kenistaan.



Tidak kurang sudah 500 Judul Video Porno buatan anak bangsa dan diperankan artis amatiran kita sendiri sudah berhasil diproduksi dan laris manis, belum lagi tak terhitung berapa banyak photo-photo porno lokal bertemakan sex yang beredar di Internet. Yang lebih mengkhawatirkan lagi adanya modus komersialisasi video porno ini, melalui imbalan sekitar 250 ribu s.d 500 ribu cewek-cewek SMA ini berani berbuat apa saja didepan Kamera. Hal ini bisa jadi dipicu oleh adanya Situs porno berbayar yang menjamin akan adanya video porno baru setiap hari yang dapat diakses para anggota, sungguh menyenangkan eh ....menyeramkan.



Juga sekarang ini ada iklan bagi para remaja (entah pembalut/kosmetik) yang menyebarkan info bahwa 30% remaja indonesia sudah pernah berhubungan sex pra nikah. Mungkin maksudnya baik dengan menyebarkan informasi ini akan tetapi dampaknya para remaja merasa berkurang rasa bersalah serta ketakutannya apabila melakukan kenistaan ini karena pikirnya "Aku tidak sendiri melakukan hubungan sex pra nikah, orang lainpun sudah lumrah melakukannya", sungguh iklan yang menyesatkan dan wajib dicurigai niat dibaliknya.



Salah satu contoh yang paling baik adalah gerakan yang di ceritakan dalam acara TV diatas, dengan memberikan penjelasan untung ruginya bila gambar seronok kita beredar di Internet mereka lalu di ajak untuk meng-ikrarkan " Tidak akan berani-berani berpose bugil di depan Kamera baik Ponsel sampai Handycam" dari mulai pasangan Suami Istri ataupun yang sedang Pacaran bahkan antar teman, sehingga diharapkan apabila mereka suatu waktu dihadapkan pada situasi dan pilihan seperti ini...Ikrar yang telah diucapkan dengan kesadaran akan untung ruginya dapat menghindarkan diri dari perbuatan bodoh dan nista ini. Tentu saja dari semua itu tidak ada yang lebih baik selain pendidikan yang lebih mendalam akan norma-norma Agama.
Nah Kalau photo diatas katanya merupakan seorang Artis muda, cantik dan berbakat tapi telah menyia-nyiakan kehormatannya dengan berpose seperti photo ini dengan artis dari negeri jiran, asli atau palsu???!!!, wallahualam bisawab

Tuesday, September 11, 2007

Murdoch & cerita di balik kisruhnya siaran EPL

Pilihmana lihat Liga Inggris (langganan Astro-Malaysia) atau Idealisme sebagai bangsa ????
*******Murdoch & cerita di balik kisruhnya siaran EPL**********
No EPL in my living room. Begitu berangnya Bram terhadap sesuatu yang diyakininya adalah buah dari persaingan bisnis itu sampai-sampai di blog-nya dia menyebut serapah d**n.
Yang lainnya, ada surat pembaca yang menyebut: Dengan Rp200.000 saya sudah mendapatkan keamanan dan kenyamanan hiburan televisi yang saya harapkan, terlebih dengan ditayangkannya EPL di Astro.
Yup, banyak suara dengan banyak nada pula soal si kulit bundar yang dimainkan dengan manuver-manuver cantik oleh para pria yang masuk dalam liga utama Inggris a.l. Liverpool, Arsenal, Chelsea, dan Manchester City itu.
Dalam sebuah wawancara televisi, Ketua PSSI Nurdin Halid menyebut tontonan itu mampu menyedot perhatian dari sedikitnya 40 juta pasang mata.Adalah Amelia Hezkasari Day, mantan anggota Komisi Penyiaran Indonesia, yang selama dua pekan terakhir bersama timnya a.l. konsultan bisnis Media Mary Osmond, mengulik, cari tahu soal itu.
Dua pekan terakhir mereka berkutat dan kemarin mereka sampai pada satu kesimpulan: Rupert Murdoch ada di balik hilangnya EPL di layar kaca stasiun televisi free-to-air.Dia bilang sesuai laporan penelitian itu, semua hal yang akhirnya berujung pada sesuatu yang disebutnya konspirasi kapitalisme media global di Indonesia itu, dimulai alurnya melalui dua buah peristiwa.
Pertama, saat ada keputusan ESPN Star Sports (ESS) mewajibkan semua televisi berbayar di Indonesia, jika tetap mau mengambil program mereka, harus melalui Direct Vision yang ada di Indonesia (Astro Nusantara) yang juga dimiliki oleh Astro Malaysia.Kasus ini lantas diselesaikan oleh Menkominfo saat itu Sofyan A. Djalil, dengan ancaman akan melarang program ESS masuk ke Indonesia, jika tetap dengan keputusannya dan akhirnya ESS menarik keputusannya itu.
Kedua, saat ESS melakukan tender untuk EPL di kawasan Asia akhirnya ditunjuk untuk kawasan regional Malaysia, Indonesia, dan Brunei Darussalam 'dimenangkan' oleh Astro All Asia Network yang berkedudukan di Malaysia dan memasukkannya ke Indonesia secara langsung ke Direct Vision.Maka, bila dilihat pada alur itu, kekisruhan terjadi oleh tiga pelaku, yaitu ESS, Astro All Asia Network, dan Direct Vision yang dimiliki Astro Malaysia.Dari situ, penelitian itu lantas menarik garis pada siapa pemenang tender EPL di dunia, yaitu BskyB dan Setanta, serta siapa pemiliknya di belakang.
Amelia menuturkan penelitian itu mengungkapkan pertandingan antarklub yang tergabung dalam EPL punya angka hak siar itu yang tak tinggal diam. Naik terus.
Pada 1992, transaksi hak siar EPL dari luar Inggris dan negara-negara Commonwealth (foreign rights) hanya sekitar œ305 juta. Pada 1996, hak siar dunia mencapai œ670 juta. Dan, target musim tanding 2007-2008 telah dipatok?? œ1,3 miliar!Sejak 1992, hak siar EPL itu diberikan secara eksklusif kepada lembaga penyiaran berlangganan yang berkedudukan di Inggris BSkyB untuk penayangan seluruh Inggris Raya.BskyB sendiri adalah perusahaan yang dimiliki oleh News Corporation (NewsCorp) dengan Rupert Murdoch sebagai penjaga gawangnya.
Lantas, BskyB dan NewsCorp bersama Disney memiliki ESS yang main di penyediaan konten olah raga di kawasan Asia. Itu soal Rupert Murdoch.Lalu apa hubungannya dengan Astro? Soal yang satu ini penelitian Amelia menyebutkan sebuah nama: David Butorac. Butorac pernah bekerja selama 14 tahun di BskyB, di situ dia menjabat sebagai Head of Operations dan Station Manager.Butorac lantas pindah bekerja empat tahun di Astro All Asia Network dan menjabat menjadi Chief Operating Officer. Dan, pada 14 November 2006 hingga hari ini, dia bergabung dengan Star TV.
"Data dalam penelitian saya dan kawan-kawan itu akhirnya berujung pada konspirasi kapitalis media global di Indonesia yang mulai 'mengubek-ubek' industri televisi di Indonesia. Semua permainan ini ada di tangan Newscorp, Rupert Murdoch," kata Amelia pedas.Pemerintah dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) pun diminta tidak terjebak atau ikut dalam konspirasi media global itu. ANTV dan Lativi ditunjuk Amelia sebagai dua televisi swasta nasional yang lekat di benak dan kocek Murdoch.
Persaingan tak sehatSelain Amelia cs, tiga penyelenggara televisi berlangganan di Indonesia juga menunjuk penayangan EPL disinyalir kuat menciptakan persaingan usaha tidak sehat lewat pernyataan tertulis bersama.Pernyataan tertulis bersama itu diteken oleh Wakil Dirut PT MNC Sky Vision Tbk (Indovision) Handhi S. Kentjono, Dirut PT Indonusa Telemedia (Telkom Vision) Rahadi Arsyad, dan Corporate Secretary PT Indosat M2 Vision Andri Aslan.
Mereka mensinyalir terdapat upaya berkesinambungan dari pihak-pihak tertentu untuk menciptakan persaingan usaha tidak sehat, atau setidaknya merusak equal level of playing pada industri jasa penyelenggara TV berlangganan."Cara itu tidak fair dan melanggar hukum persaingan yang sehat. Eksklusivitas dilakukan oleh salah satu penyelenggara TV berbayar di Indonesia dengan ESS sebagai pemegang hak siar EPL di Indonesia," tulis pernyataan bersama itu.
Tak kalah pedas, Abdul Halim Mahfudz, Vice President Corporate Affairs PT Direct Vision berkata," Kami tidak akan menanggapi hal itu. Player di industri ini memang itu-itu saja, karena sempitnya field. Yang pasti, Astro Indonesia adalah carrier program tontonan ESS. Semua kesepakatan dibuat ESS dan Astro Group. Depkominfo memberi akses penyiaran ini pada kami."Dia juga bilang Astro bahkan sedang merancang akses televisi EPL untuk kanal free to air.?
"Lativi sudah menyiarkan Arsenal pekan lalu, bukan?" ujarnya. Hmmmh, soal bola ini tampaknya tak henti menggelinding. Hari ini, Menkominfo dan KPI rencananya bakal bertemu dan berembuk soal hak siar ini. Apa solusi pemerintah dan KPI? (sylviana.pravita@bisnis. co.id)Oleh Sylviana Pravita R.K.N.Wartawan Bisnis Indonesia
http://web.bisnis.com/edisi-cetak/edisi-harian/1id22206.html

Lelaki Sejati

Beberapa tahun lalu kudengar kisah ini :
Seorang perempuan muda bertanya kepada ibunya.
"Ibu, lelaki sejati itu seperti apa?"

Ibunya terkejut. Ia memandang takjub pada anak yang di luar pengamatannya sudah menjadi gadis jelita itu. Terpesona, karena waktu tak mau menunggu. Rasanya baru kemarin anak itu masih ngompol di sampingnya sehingga kasur berbau pesing. Tiba-tiba saja kini ia sudah menjadi perempuan yang punya banyak pertanyaan.

Sepasang matanya yang dulu sering belekan itu, sekarang bagai sorot lampu mobil pada malam gelap. Sinarnya begitu tajam. Sekelilingnya jadi ikut memantulkan cahaya. Namun jalan yang ada di depan hidungnya sendiri, yang sedang ia tempuh, nampak masih berkabut. Hidup memang sebuah rahasia besar yang tak hanya dialami dalam cerita di dalam pengalaman orang lain, karena harus ditempuh sendiri.

"Kenapa kamu menanyakan itu, anakku?"
"Sebab aku ingin tahu".
"Dan sesudah tahu?"
"Aku tak tahu".

Wajah gadis itu menjadi merah. Ibunya paham, karena ia pun pernah muda dan ingin menanyakan hal yang sama kepada ibunya, tetapi tidak berani. Waktu itu perasaan tidak pernah dibicarakan, apalagi yang menyangkut cinta. Kalaupun dicoba, jawaban yang muncul sering menyesatkan. Karena orang tua cenderung menyembunyikan rahasia kehidupan dari anak-anaknya yang dianggapnya belum cukup siap untuk mengalami. Kini segalanya sudah berubah. Anak-anak ingin tahu tak hanya yang harus mereka ketahui, tetapi semuanya. Termasuk yang dulu tabu. Mereka senang pada bahaya.
Setelah menarik napas, ibu itu mengusap kepala putrinya dan berbisik.

"Jangan malu, anakku. Sebuah rahasia tak akan menguraikan dirinya, kalau kau sendiri tak penasaran untuk membukanya. Sebuah rahasia dimulai dengan rasa ingin tahu, meskipun sebenarnya kamu sudah tahu. Hanya karena kamu tidak pernah mengalami sendiri, pengetahuanmu hanya menjadi potret asing yang kamu baca dari buku. Banyak orang tua menyembunyikannya, karena pengetahuan yang tidak perlu akan membuat hidupmu berat dan mungkin sekali patah lalu berbelok sehingga kamu tidak akan pernah sampai ke tujuan. Tapi ibu tidak seperti itu. Ibu percaya zaman memberikan kamu kemampuan lain untuk menghadapi bahaya-bahaya yang juga sudah berbeda. Jadi ibu akan bercerita. Tetapi apa kamu siap menerima kebenaran walaupun itu tidak menyenangkan?"
"Maksud Ibu?"
"Lelaki sejati anakku, mungkin tidak seperti yang kamu bayangkan".
"Kenapa tidak?"

"Sebab di dalam mimpi, kamu sudah dikacaukan oleh bermacam-macam harapan yang meluap dari berbagai kekecewaan terhadap laki-laki yang tak pernah memenuhi harapan perempuan. Di situ yang ada hanya perasaan keki".
"Apakah itu salah?"

"Ibu tidak akan bicara tentang salah atau benar. Ibu hanya ingin kamu memisahkan antara perasaan dan pikiran. Antara harapan dan kenyataan".

"Aku selalu memisahkan itu. Harapan adalah sesuatu yang kita inginkan terjadi yang seringkali bertentangan dengan apa yang kemudian ada di depan mata. Harapan menjadi ilusi, ia hanya bayang-bayang dari hati. Itu aku mengerti sekali. Tetapi apa salahnya bayang-bayang? Karena dengan bayang-bayang itulah kita tahu ada sinar matahari yang menyorot, sehingga berkat kegelapan, kita bisa melihat bagian-bagian yang diterangi cahaya, hal-hal yang nyata yang harus kita terima, meskipun itu bertentangan dengan harapan".
Ibunya tersenyum.
"Jadi kamu masih ingat semua yang ibu katakan?"
"Kenapa tidak?"
"Berarti kamu sudah siap untuk melihat kenyataan?"
"Aku siap. Aku tak sabar lagi untuk mendengar. Tunjukkan padaku bagaimana laki-laki sejati itu".

Ibu memejamkan matanya. Ia seakan-akan mengumpulkan seluruh unsur yang berserakan di mana-mana, untuk membangun sebuah sosok yang jelas dan nyata.

"Laki-laki yang sejati, anakku", katanya kemudian, "adalah….." tetapi ia tak melanjutkan.
"Adalah?"
"Adalah seorang laki-laki yang sejati".
"Ah, Ibu jangan ngeledek begitu, aku serius, aku tak sabar".

"Bagus, Ibu hanya berusaha agar kamu benar-benar mendengar setiap kata yang akan ibu sampaikan. Jadi perhatikan dengan sungguh-sungguh dan jangan memotong, karena laki-laki sejati tak bisa diucapkan hanya dengan satu kalimat. Laki-laki sejati anakku", lanjut ibu sambil memandang ke depan, seakan-akan ia melihat laki-laki sejati itu sedang melangkah di udara menghampiri penjelmaannya dalam kata-kata.
"Laki-laki sejati adalah…"
"Laki-laki yang perkasa?!"

"Salah! Kan barusan Ibu bilang, jangan menyela! Laki-laki disebut laki-laki sejati, bukan hanya karena dia perkasa! Tembok beton juga perkasa, tetapi bukan laki-laki sejati hanya karena dia tidak tembus oleh peluru tidak goyah oleh gempa tidak tembus oleh garukan tsunami, tetapi dia harus lentur dan berjiwa. Tumbuh, berkembang bahkan berubah, seperti juga kamu".
"O ya?"

"Bukan karena ampuh, bukan juga karena tampan laki-laki menjadi sejati. Seorang lelaki tidak menjadi laki-laki sejati hanya karena tubuhnya tahan banting, karena bentuknya indah dan proporsinya ideal. Seorang laki-laki tidak dengan sendirinya menjadi laki-laki sejati karena dia hebat, unggul, selalu menjadi pemenang, berani dan rela berkorban. Seorang laki-laki belum menjadi laki-laki sejati hanya karena dia kaya-raya, baik, bijaksana, pintar bicara, beriman, menarik, rajin sembahyang, ramah, tidak sombong, tidak suka memfitnah, rendah hati, penuh pengertian, berwibawa, jago bercinta, pintar mengalah, penuh dengan toleransi, selalu menghargai orang lain, punya kedudukan, tinggi pangkat atau punya kharisma serta banyak akal. Seorang laki-laki tidak menjadi laki-laki sejati hanya karena dia berjasa, berguna, bermanfaat, jujur, lihai, pintar atau jenius. Seorang laki-laki meskipun dia seorang idola yang kamu kagumi, seorang pemimpin, seorang pahlawan, seorang perintis, pemberontak dan pembaharu, bahkan seorang yang arif-bijaksana, tidak membuat dia otomatis menjadi laki-laki sejati!"
"Kalau begitu apa dong?"

"Seorang laki-laki sejati adalah seorang yang melihat yang pantas dilihat, mendengar yang pantas didengar, merasa yang pantas dirasa, berpikir yang pantas dipikir, membaca yang pantas dibaca, dan berbuat yang pantas dibuat, karena itu dia berpikir yang pantas dipikir, berkelakuan yang pantas dilakukan dan hidup yang sepantasnya dijadikan kehidupan".
Perempuan muda itu tercengang.
"Hanya itu?"
"Seorang laki-laki sejati adalah seorang laki-laki yang satu kata dengan perbuatan!"
"Orang yang konsekuen???"
"Lebih dari itu!"
"Seorang yang bisa dipercaya???"
"Semuanya!"
Perempuan muda itu terpesona.

"Apa yang lebih dari yang satu kata dan perbuatan? Tulus dan semuanya? Ahhhhh!" Perempuan muda itu memejamkan matanya, seakan-akan mencoba membayangkan seluruh sifat itu mengkristal menjadi sosok manusia dan kemudian memeluknya. Ia menikmati lamunannya sampai tak sanggup melanjutkan lagi ngomong. Dari mulutnya terdengar erangan kecil, kagum, memuja dan rindu. Ia mengalami orgasme batin.

"Ahhhhhhh", gumannya terus seperti mendapat tusukan nikmat. "Aku jatuh cinta kepadanya dalam penggambaran yang pertama. Aku ingin berjumpa dengan laki-laki seperti itu. Katakan di mana aku bisa menjumpai laki-laki sejati seperti itu, Ibu?"

Ibu tidak menjawab. Dia hanya memandang anak gadisnya seperti kasihan. Perempuan muda itu jadi bertambah penasaran.
"Di mana aku bisa berkenalan dengan dia?"
"Untuk apa?"

"Karena aku akan berkata terus-terang, bahwa aku mencintainya. Aku tidak akan malu-malu untuk menyatakan, aku ingin dia menjadi pacarku, mempelaiku, menjadi bapak dari anak-anakku, cucu-cucu Ibu. Biar dia menjadi teman hidupku, menjadi tongkatku kalau nanti aku sudah tua. Menjadi orang yang akan memijit kakiku kalau semutan, menjadi orang yang membesarkan hatiku kalau sedang remuk dan ciut. Membangunkan aku pagi-pagi kalau aku malas dan tak mampu lagi bergerak. Aku akan meminangnya untuk menjadi suamiku, ya aku tak akan ragu-ragu untuk merayunya menjadi menantu Ibu, penerus generasi kita, kenapa tidak, aku akan merebutnya, aku akan berjuang untuk memilikinya".
Dada perempuan muda itu turun naik.

Apa salahnya sekarang wanita memilih laki-laki untuk jadi suami, setelah selama berabad-abad kami perempuan hanya menjadi orang yang menunggu giliran dipilih?
Perempuan muda itu membuka matanya. Bola mata itu berkilat-kilat. Ia memegang tangan ibunya.
"Katakan cepat Ibu, di mana aku bisa menjumpai laki-laki itu?"
Bunda menarik nafas panjang. Gadis itu terkejut.
"Kenapa Ibu menghela nafas sepanjang itu?"
"Karena kamu menanyakan sesuatu yang sudah tidak mungkin, sayang".
"Apa? Tidak mungkin?"
"Ya!!".
"Kenapa?"
"Karena laki-laki sejati seperti itu sudah tidak ada lagi di atas dunia".
"Oh.....", perempuan muda itu terkejut.
"Sudah tidak ada lagi?"
"Sudah habis".
"Ya Tuhan, habis? Kenapa?"
"Laki-laki sejati seperti itu semuanya sudah amblas, sejak ayahmu meninggal dunia".
Perempuan muda itu menutup mulutnya yang terpekik karena kecewa.
"Sudah amblas?"

"Ya. Sekarang yang ada hanya laki-laki yang tak bisa lagi dipegang mulutnya. Semuanya hanya pembual. Aktor-aktor kelas tiga. Cap tempe semua. Banyak laki-laki yang kuat, pintar, kaya, punya kekuasaan dan bisa berbuat apa saja, tapi semuanya tidak bisa dipercaya. Tidak ada lagi laki-laki sejati anakku. Mereka tukang kawin, tukang ngibul, semuanya bakul jamu, tidak mau mengurus anak, apalagi mencuci celana dalammu, mereka buas dan jadi macan kalau sudah dapat apa yang diinginkan. Kalau kamu sudah tua dan tidak rajin lagi meladeni, mereka tidak segan-segan menyiksa menggebuki kaum perempuan yang pernah menjadi ibunya. Tidak ada lagi laki-laki sejati lagi, anakku. Lebih baik hentikan mimpi yang tak berguna itu".
Gadis itu termenung. Mukanya nampak sangat murung.
"Jadi tak ada harapan lagi", gumamnya dengan suara tercekik putus asa. "Tak ada harapan lagi. Kalau begitu aku patah hati".
"Patah hati?"
"Ya. Aku putus asa".
"Kenapa mesti putus asa?" selidik ibunya.
"Karena apa gunanya lagi aku hidup, kalau tidak ada laki-laki sejati?"
Ibunya kembali mengusap kepala anak perempuan itu, lalu tersenyum.

"Kamu terlalu muda, terlalu banyak membaca buku dan duduk di belakang meja. Tutup buku itu sekarang dan berdiri dari kursi yang sudah memenjarakan kamu itu. Keluar, hirup udara segar, pandang lagit biru dan daun-daun hijau. Ada bunga bakung putih sedang mekar beramai-ramai di pagar, dunia tidak seburuk seperti yang kamu bayangkan di dalam kamarmu. Hidup tidak sekotor yang diceritakan oleh buku-buku dalam perpustakaanmu meskipun memang tidak seindah mimpi-mimpimu. Keluarlah anakku, cari seseorang di sana, lalu tegur dan bicara! Jangan ngumpet di sini!"
"Aku tidak ngumpet!"
"Jangan lari!"
"Siapa yang lari?"
"Mengurung diri itu lari atau ngumpet. Ayo keluar! "
"Keluar ke mana?"
"Ke jalan!" Ibu menunjuk ke arah pintu yang terbuka. "Bergaul dengan masyarakat banyak".
Gadis itu termangu.
"Untuk apa? Dalam rumah kan lebih nyaman?"
"Kalau begitu kamu mau jadi kodok kuper!"
"Tapi aku kan banyak membaca? Aku hapal di luar kepala sajak-sajak Kahlil Gibran!"

"Tidak cukup! Kamu harus pasang omong dengan mereka, berdialog akan membuat hatimu terbuka, matamu melihat lebih banyak dan mengerti pada kelebihan-kelebihan orang lain".
Perempuan muda itu menggeleng.
"Tidak ada gunanya, karena mereka bukan laki-laki sejati".
"Makanya keluar. Keluar sekarang juga"!
"Keluar?"
"Ya!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"

Perempuan muda itu tercengang, suara ibunya menjadi keras dan memerintah. Ia terpaksa meletakkan buku, mematikan ipod dan membuka earphone yang sejak tadi menyemprotkan musik R & B ke dalam kedua telinganya, lalu keluar kamar.

Matahari sore terhalang oleh awan tipis yang berasal dari polusi udara. Tetapi itu justru menolong matahari tropis yang garang itu untuk menjadi bola api yang indah. Dalam bulatan yang hampir sempurna, merahnya menyala namun lembut menggelincir ke kaki langit. Silhuet seekor burung elang nampak jauh tinggi melayang-layang mengincer sasaran. Wajah perempuan muda itu tetap kosong.
"Aku tidak memerlukan matahari, aku memerlukan seorang laki-laki sejati", bisiknya.
"Makanya keluar dari rumah dan lihat ke jalanan!"
"Untuk apa?"

"Banyak laki-laki di jalanan. Tangkap salah satu. Ambil yang mana saja, sembarangan dengan mata terpejam juga tidak apa-apa. Tak peduli siapa namanya, bagaimana tampangnya, apa pendidikannya, bagaimana otaknya dan tak peduli seperti apa perasaannya. Gaet sembarang laki-laki yang mana saja yang tergapai oleh tanganmu dan jadikan ia teman hidupmu!"

Perempuan muda itu tecengang. Hampir saja ia mau memprotes. Tapi ibunya keburu memotong. "Asal....", lanjut ibunya dengan suara lirih namun tegas, "asal, ini yang terpenting anakku, asal dia benar-benar mencintaimu dan kamu sendiri juga sungguh-sungguh mencintainya. Karena cinta, anakku, karena cinta dapat mengubah segala-galanya".
Perempuan muda itu tercengang.

"Dan lebih dari itu, lanjut ibu sebelum anaknya sempat membantah, "lebih dari itu anakku", katanya dengan suara yang lebih lembut lagi namun semakin tegas, "karena seorang perempuan, anakku, siapa pun dia, dari mana pun dia, bagaimana pun dia, setiap perempuan, setiap perempuan anakku, dapat membuat seorang lelaki, siapa pun dia, bagaimana pun dia, apa pun pekerjaannya bahkan bagaimana pun kalibernya, seorang perempuan dapat membuat setiap lelaki menjadi seorang laki-laki yang sejati!" ***

Thursday, September 06, 2007

Menanti Dalam Sepi

::
Kemarin kulihat ia menangis
dalam hening dalam diam
tanpa airmata
Namun kutahu ia menangis

Sekarang kulihat ia telah tertawa
walau masih ada luka di matanya
walau masih terasa lelah di hatinya
namun ia telah tertawa

Kutahu ia telah pasrah
Kutahu ia telah menyerah tak berdaya
pada kuasa hatinya
tak kuasa pada kehendak cintanya

Dan kini ia hanya diam menanti
dalam rindu yang amat sangat
dalam sepi yang menyengat
Menanti sesuatu yang tak pasti

tapi ia tak peduli
ia hanya tahu
cinta yang ia miliki
pasti.
::
dari Ferona menanti dalam sepi

Ketemu dengan Andrea Hirata

Benar-benar berkah, disaat mulai tertarik menjadikan menulis sebagai hobi baru , selama tiga hari di awal bulan September ternyata sempat ketemu dalam suatu event dengan penulis Laskar Pelangi, "Andrea Hirata".

Tentu saja kesempatan itu tak kusia-siakan untuk mendapatkan sedikit ilmu dan sharing pengalaman dari beliau suka duka dalam merintis karier sebagai penulis terkenal serta sebagai tambahan bekal dan motivasi bagiku untuk lebih giat berusaha mencintai aktivitas yang relatif sangat baru ini.

Dan syukurnya dengan kesederhanaan sikap dan sangat santun Mas Andrea dapat memuaskan segala keingintahuanku yang selama ini hanya jadi pertanyaan yang tersimpan dan belum memperoleh solusi yang dapat menetramkan hati.

Terimakasih banyak Mas Andrea, sukses selalu bagimu.

Friday, August 31, 2007

Mutiara Jumat: Kebersamaan Semu

Kebersamaan yang dibangun bukan berdasarkan Al Qur'an atau setidaknya nilai-nilai yang Quar'ani merupakan kebersamaan yang semu yang terjalin karena kesamaan kepentingan berlandaskan napsu semata.

Ciamis Selatan Sebuah Harapan Menuju Tatanan Hidup Baru Urang Kidul

Fenomena keinginan berpisahnya satu daerah untuk membentuk daerah otonomi sendiri melalui mekanisme pemekaran wilayah yang sudah di rencanakan secara top down maupun melalui usulan warganya saat ini menunjukkan keinginan masyarakat wilayah tersebut untuk memperoleh benefit yang lebih besar dari proses pembangunan disamping kendala-kendala yang tejadi secara administrasi karena jauhnya letak geografis wilayah tersebut dari pusat kekuasaan provinsi/kabupaten, kurangnya pelayanan publik dll.

Hal terrsebut cukup membuat kita miris karena akan berimplikasi pada berbagai hal disamping dampak yang nyata bagi provinsi/kabupaten yang ditinggalkan seperti berkurangnya PAD, ruwetnya inventarisasi asset Pemda, biaya tambahan saat proses peralihan juga masalah tata kepegawaian yang harus disolusikan. Hal yang cukup membuat miris dari pemekaran wilayah adalah kurangnya SDM yang berkualitas dari daerah yang baru dimekarkan karena adanya keinginan dari setiap daerah tersebut agar putra daerahnyalah yang memimpin dan mengelola roda pemerintahan, hal tersebut selain berdampak tersendat-sendatnya laju pembangunan yang diharapkan juga dikhawatirkan akan memperlemah pengawasan administratif sehingga tidakan tercela seperti mark up, korupsi dan aktivitas fiktif makin merajalela yang berdampak makin besarnya kebocoran uang negara yang pernah di kalkulasikan oleh Prof Sumitro saat itu sekitar 30% dari anggaran negara.

Beberapa waktu lalu saat melakukan perjalanan untuk melakukan ziarah kubur ke makam almarhum ayah saya yang biasa dilakukan menjelang bulan ramadhan di Cijulang, Ciamis Selatan banyak spanduk sepanjang jalan yang menyatakan keinginan warga untuk membentuk pemerintahan baru Ciamis Selatan yang terpisah dari Kabupaten Ciamis. Sebagai warga yang memiliki kaitan historis dengan daerah ini karena 6 generasi leluhur saya berasal dari Cijulang-Parigi-Pangandaran dan sekitarnya serta insya allah Saya pun suatu saat akan menjadi penghuni tetap di komplek pekuburan yang telah disediakan Kakek untuk generasi penerusnya setelah komplek pekuburan pertama dimasukkan sebagai situs sejarah oleh Pemkab Ciamis, tentunya “gejolak” ini cukup menggelitik pikiran untuk sedikit banyaknya turut memberikan sumbangan meskipun berupa gagasan dan pemikiran bagi terwujudnya aspirasi bersama warga Ciamis Selatan.

Ada beberapa kecamatan yang memiliki aspirasi yang sama dalam hal berpisahnya Ciamis Selatan meliputi Kec. Mangunjaya, Padaherang, Kalipucang, Pangandaran, Sidamulih, Parigi, Cimerak, Cijulang, Cigugur, dan Langkaplancar. Sebagai gambaran jarak dari tempat kelahiran ayah saya di Cijulang ke kota Ciamis lebih dari 100 km dan tentunya bisa dibayangkan sulitnya proses pembangunan dan pengawasn pembangunan termasuk apa-apa saja yang dirasakan sangat urgent bagi peningkatan perekonomian rakyat yang harus segera di sediakan atau dibenahi karena mampu memacu geliat ekonomi di daerah ini yang selama bertahun-tahun boleh dibilang stagnan.

Sebelum membahas hal-hal yang lebih rinci berikut salah satu kenangan masa kecil yang sangat terekam jelas sampai sekarang karena memiliki keunikan yang khas yang tidak semua daerah memilikinya yaitu transportasi Kereta Api. Ada beberapa kenangan mengenai perjalanan dengan kereta api ini yang sering kami sekeluarga lakukan untuk berkunjung ke rumah Kakek dari stasiun Tasikmalaya ke Stasiun Cijulang, diantaranya selain pemandangan yang indah juga jalur kereta tersebut melewati 3 terowongan yang salah satunya sangat panjang sehingga rekaman pikiran masa kecil saya terekam kenangan manis saat ayah setiap menjelang terowongan selalu menyiapkan lilin untuk dinyalakan karena ketakutan saya saat itu apabila berada dalam suasana gelap. Berikut gambaran yang dapat mendeskripsikan kondisi jalan kereta api jalur Banci (Banjar Cijulang) yang sayangnya telah ditutup PT KAI sekitar tahun 1981.
“.....Ketiga terowongan itu adalah terowongan Hendrik sepanjang 100 meter, Juliana (250 m), dan terowongan Wilhelmina (1.200 m). Terowongan Wilhelmina disebut-sebut sebagai terowongan kereta api (KA) terpanjang di Pulau Jawa, bahkan mungkin di Indonesia.
Dalam sejarahnya, ketiga terowongan itu merupakan bagian dari jalur KA "Banci", kependekan dari Banjar-Cijulang, yang panjang seluruhnya sekitar 95 kilometer. Terdiri dari jalur Banjar-Pangandaran sepanjang 65 km dan Pangandaran-Cijulang sekitar 30 km.

Dari Banjar, perjalanan menyusuri jalur KA Banci ini menawarkan keelokan pemandangan alam pegunungan Ciamis Selatan dan mungkin sekaligus ketegangan. Ini terutama terasa sejak perjalanan dari terowongan Hendrik di Dusun Warungbungur, Desa Kalipucang, Kecamatan Kalipucang, hingga terowongan Wilhelmina di perbatasan Desa Emplak dan Desa Bagolo, Kecamatan Kalipucang.
Hanya sekitar 25 meter setelah keluar dari ujung terowongan Hendrik, sekitar 250 meter dari tepi jalan raya Banjar- Pangandaran, jalur rel KA Banci langsung melintasi jembatan Cikacepit yang panjangnya sekitar 1.250 meter, tinggi 100 meter.

Jembatan ini terbuat dari rangka besi baja berwarna perak dengan lebar tak lebih dari 1,70 meter dan tanpa pelindung di sisi kiri dan kanannya. Dari atas jembatan, dapat dilihat jelas aliran air dari selokan Cikacepit nun di bawah sana. Di kejauhan sebelah timur laut tampak perairan Segara Anakan, bayangan lebatnya hutan di Pulau Nusakambangan, dan pabrik-pabrik di sepanjang pantai Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Bila malam hari, dari pabrik-pabrik itu dan perkampungan penduduk di Segara Anakan yang disebut dengan Kampung Laut akan terlihat cahaya kerlap-kerlip lampu penerangan.
Di sebelah barat daya dan selatan jembatan Cikacepit terbentang tinggi Pegunungan Ciamis Selatan dengan lembah-lembahnya yang curam.

Selepas dari jembatan Cikacepit, jalur KA Banci akan menyusuri tebing pegunungan kira-kira sepanjang 250 meter kemudian menyeberangi jembatan Cimandala yang panjangnya sekitar 150 meter dengan ketinggian 75 meter. Konstruksi jembatan Cimandala ini hampir sama dengan jembatan Cikacepit. Bedanya, jalur rel KA Banci di jembatan Cimandala tidak lurus, tapi berkelok.

Keadaan serupa juga terjadi pada terowongan Juliana, sekitar 30 meter setelah jembatan Cimandala, sehingga ujung terowongan Juliana yang satu tidak akan terlihat dari ujung terowongan lainnya.
Keluar dari terowongan Juliana, jalur KA Banci akan melintasi jalur sepanjang 350 meter, sebelum akhirnya berhenti di Stasiun Sumber. Stasiun KA Sumber ini persis di depan terowongan Wilhelmina. Oleh masyarakat setempat, terowongan Wilhelmina sering disebut dengan terowongan Sumber.

Ketika berhenti di Stasiun Sumber, KA Banci biasanya juga menaikkan atau menurunkan penumpang, terutama warga sekitar Kecamatan Kalipucang. Perhentian di Stasiun Sumber ini juga dapat dianggap sebagai persiapan untuk melintasi terowongan Wilhelmina. Karena panjangnya, jika dilihat dari salah satu ujung terowongan, ujung terowongan lainnya tampak seperti satu titik terang dengan panjang dan lebar seolah-olah hanya satu sentimeter.

Selain itu, di dalam terowongan Wilhelmina dapat ditemui rembesan air menetes dari bagian atap dan dinding terowongan. Rembesan air itu akhirnya menggenang dan bercampur dengan lumut di dasar terowongan. Untuk menyaksikan itu kita harus menggunakan lampu penerangan karena suasana di dalam terowongan Wilhelmina, meskipun siang hari, gelap-pekat.

Seperti jembatan Cikacepit dan Cimandala, bentuk ketiga terowongan yang tersebut semuanya hampir sama. Melengkung di bagian atas dengan lebar sekitar empat meter dan tinggi lima meter.
Di beberapa lokasi di dalam terowongan, kita temukan semacam lubang atau ruang kecil untuk tempat berlindung bagi yang sedang berada di dalam terowongan saat KA Banci lewat di dalam terowongan.
Jembatan dan terowongan itu dibangun sekitar tahun 1912 oleh pemerintah Hindia Belanda. Nama-nama terowongan itu diambil dari nama ratu dan pangeran dari Kerajaan Belanda........”

Kembali dari perjalanan mengenang masa lalu ke realita saat ini konsep pembangunan dengan wilayah kecil sungguh sangat menjanjikan. Terlepas dari anggapan bahwa memperbanyak pemerintahan daerah akan menambah jumlah pegawai dan pada akhirnya akan memperbesar anggaran gaji pegawai serta bertambahnya pos-pos pengeluaran yang berdampak pada makin besarnya probabilitas penyimpangan anggaran. Bertambah kecilnya wilayah pemerintahan daerah juga diyakini akan menambah fokus perhatian pembangunan berdasarkan skala prioritas kepada aspek-aspek yang dapat menjadi pemicu terjadi effek berantai dari peningkatan ekonomi baik secara mikro maupun makro ekonomi.

Untuk pembuktiannya tidak perlu mengambil contoh yang jauh, Kota Banjar secara kasat mata setelah lepas dari Kabupaten Ciamis dapat mempercepat pembangunan dan meningkatkan gairah perekonomiannya. Dimulai dari pembangunan sarana dan prasaran infrastruktur dengan kualitas yang baik Kota Banjar sekarang dibandingkan 5 s.d 10 tahun yang lalu jauh menampakkan perbedaan dan saya yakin dari besaran PADnyapun akan memberikan growth yang sangat besar dibandingkan dengan saat masih tergabung dengan Kab Ciamis. Semua ini pemerintahan daerah yang baru lebih mengenal potensi dan kekayaan daerah tersebut sehingga mereka bisa lebih fokus untuk mengembangkan item tersebut berdasarkan skala prioritas.
Tentunya ada prasarat dan tahapan-tahapan yang perlu dilewati untuk terjadinya keberhasilan pembangunan di daerah baru seperti Banjar. Beberapa hal yang sangat krusial untuk Ciamis Selatan adalah seperti berikut ini.
1. Skenario pemecahan wilayah yang terstruktur dan terencana baik termasuk didalamnya pembagian asset dan pegawai dengan memperhatikan kualitas dari pegawai tersebut dan tidak melulu berdasarkan fanatisme kedaerahan. Ini sangat penting karena pada saat transisi ini diperlukan pegawai yang benar-benar sudah mumpuni untuk membangun sistem baru dan proses bisnis yang effisien untuk menggerakkan roda pemerintahan sehingga masa konsolidasi bisa relatif pendek dan bisa langsung menggulirkan roda perekonomian rakyat (pembangunan infrastruktur).
2. Pilkada dilakukan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya sehingga tidak menguras stamina serta bisa segera membentuk jajaran eksekutif secara definitif untuk menentukan arah pembangunan, detail direction, policy jangka pendek, menengah serta jangka panjang serta milestone yang berusaha dicapai Pemerintahan Daerah. Dengan sosialisasi kepada rakyat untuk memilih wakil rakyat/kepala daerah yang selain memiliki track record yang baik, kapabilitas dan latar pendidikan akademik juga memiliki Visi yang jelas serta berpihak kepada rakyat. Satu yang cukup penting usahakan pemimpin baru yang meskipun berpengalaman tapi merupakan darah segar diluar Pemerintahan yang belum terkontaminasi virus birokrat jaman Orba ataupun jaman reformasi yang semakin membuat tatana hidup tidak jelas.
3. Dibentuknya sistem pengawasan yang ketat tapi menjamin fleksibilitas untuk memudahkan investasi para investor dengan dukungan dan insentif yang sama-sama menguntungkan. Pelayanan perizinan satu atap mutlak diperlukan bagi kemudahan bersama dan percepatan proses. Karena Ciamis Selatan memiliki potensi wisata yang lengkap dan eksotis maka sangat beralasan apabila menjadikan Bali sebagai acuan dengan penyesuaian disana-sisni. Sebagai contoh dibentuknya daerah tujuan wisata terintegrasi yang meliputi wisata pantai dengan paket wisata Pantai Pangandara dengan Cagar Alamnya, Pantai Karang Nini, Lembah Putri, Karang Tirta, Batu Hiu, Batu Karas semua daerah pantai tersebut terhubung oleh mode transportasi air yang unik dengan menambahkan juga muatan-muatan serta atraksi budaya yang unik di tiap lokasi pantai yang bisa digali dari budaya asli setempat dengan menambahkan unsur etertainment (untuk hal ini bisa dikelola/diciptakan berdarakan masukan dari konsultan sehingga terkemas secara menarik). Yang jelas biarpun bunyinya paket wisata pantai, tapi dapat memberikan kesan serta muatan yang berbeda untuk setiap tempatnya termasuk dengan mengawinkannya dengan wisata alam "Green Canyon" yang sudah cukup dikenal luas dengan cukang taneuhnya atau Keusik Luhur. Dihidupkannya lagi Tarnportasi mode kereta sebagai kereta wisata yang terangkum dalam satu paket wisata diyakini dapat menambah daya tarik Ciamis Selatan.
4. Keadaan infrastruktur di daerah terpencil dimanapun selalu sama yaitu sangat minim sehingga pembangunan serta perluasannya sangat urgent dengan memperhatikan kualitas dan spesifikasi teknis yang berlaku, jangan sampai pembangunan infrastruktur seperti jalan aspal hanya mampu bertahan 1-2 tahun. Saya pernah melihat Kondisi jalan di Provinsi Jambi yang dibangun oleh kontraktor dari Korea bisa mulus lebih dari 15 tahun ini sungguh-sungguh kontras dengan kondisi jalan yang dibangun oleh kontaktor-kontraktor kita terutama di Jawa yang hanya bertahan 1 tahun dan setiap lebaran harus di rehab besar-besaran karena banyaknya dana proyek yang tidak dialokasikan untuk proyek tersebut.
5. Untuk tahap pertama hal yang paling penting harus segera disediakan adalah mudahnya kucuran kredit bagi rakyat untuk menggerakan sektor riil dengan prioritas berdasarkan kajian-kajian tim/konsultan ekonomi yang dibentuk Pemda dan secara aktif turun untuk membantu langsung rakyat dengan advice/saran yang diberikan secara gratis sehingga pergerakan sektor riil dapat lebih terarah dengan mengoptimalkan semua potensi daerah yang ada.
6. Pelayanan publik berupa kesehatan murah , pendidikan murah/gratis, perbaikan tempat pendidikan dan fasilitasnya dan kepastian hukum dengan membuat perda-perda yang dapat menggairah iklim investasi dan berbudaya serta juga membersihkan aparat yang terlibatnya dari praktik-praktik kotor akan dapat menekan ekonomi biaya tinggi dan menjamin pembangunan secara berkesinambungan.
Sungguh suatu hal yang sangat indah apabila tatanan Ciamis Selatan yang baru dapat terbentuk dengan iklim yang sangat Agamis, antar umatnya rukun dan kesejahteraan yang dapat dirasakan bersama sehingga dapat memberikan contoh dan menjadi pola bagi daerah lain untuk memajukan negara ini. Satu kunci yang tidak boleh keliru dilakukan adalah ketepatan dalam memilih pimpinan pertama yang akan meletakkan pondasi serta dasar-dasar hukum yang mengatur tata laksana Kabupaten Ciamis Selatan yang Makmur dan Sejahtera, amieen.

Monday, August 20, 2007

Persamaan Gender dan Kejahatan

Akhir-akhir ini sering kubaca suatu modus kejahatan yang cukup sadis yang telah berlaku dimana perampokan mobil dilakukan dengan cara menembak korban yang sedang mengisi bensin di SPBU. Penembakan memang dilakukan tidak di bagian yang mematikan akan tetapi pelaku nampaknya sudah menggampangkan arti sebuah peluru yang pada akhirnya dimana dia pada kondisi terdesak maka butiran peluru yang lainnya akan dengan mudah dia muntahkan dengan maksud mengambil jiwa siapapun yang menghalanginya.
Kejadian kedua adalah modus kejahatan dengan pembiusan. Biasanya dilakukan diatas bus/angkutan umum dimana sang korban diajak berbincang-bincang secara akrab, kemudian ditawari minuman kaleng/kemasan yang tertutup yang telah disuntikan kedalam kemasan tersebut cairan pembius. Setelah si korban terlelap maka dengan mudahnya barang-barang yang diincar pelaku dapat diambil seolah tanpa rintangan lagi.
Bila kita tinjau dari sisi korbannya maka kedua modus tadi memiliki kesamaan jenis kelamin yaitu laki-laki. Sedang bila kita tinjau dari sisi pelaku maka modus yang pertama adalah laki-laki dan pada kasus yang kedua adalah wanita.
Bisa dimengerti karena pada kasus pertama sifat kekerasannya lebih mencolok dimana pelaku dituntut kecepatannya dalam bertindak dan menilai situasi dengan tanpa mempetimbangkan peri kemanusiaan. Sedang pada kasus kedua dituntut kemampuan verbal pelaku dan keluwesan dalam menghilangkan perasaan curiga dan terancam dari si korban melalui pendekatan yang luwes dan menonjolkan sisi femenisme wanita.
Ditinjau dari nilai-nilai masyarakat secara umum jelas kedua modus kejahatan diatas sangat meresahkan dan merugikan. Akan tetapi apabila dihadapkan pada pilihan yang tidak dapat ditolak maka saya yakin mayoritas masyarakat kita akan memilih tertimpa kejahatan oleh modus kejahatan kedua dengan pertimbangan, tidak menyakitkan secara langsung dan boleh jadi kejahatan yang dialami adalah sebanding dengan kepuasan/"kenikmatan" yang telah diperoleh selama atau sebelum terjadinya proses pembiusan.
Sebenarnya siapapun pelaku kejahatan tentu didorong oleh kesulitan untuk mendapatkan kemudahan secara financial atau memang yang bersangkutan ingin hidup secara mudah.
untuk kasus yang disebabkan kesulitan memperoleh kesempatan financial diakui atau tidak negara kita saat ini memang lebih menonjolkan indikator ekonomi secara makro sehingga berapapun tingginya tingkat pertumbuhan hanya sedikit dampaknya yang langsung dirasakan masyarakat akar rumput.
Ditambah lagi dengan adanya persamaan kesempatan memperoleh kerja bagi laki-laki dan wanita. Saya bukanlah orang yang anti emansipasi akan tetapi mari kita lihat dampak dari persamaan itu di dunia kerja dan kaitannya dengan kejahatan. Diakui ini merupakan pandangan yang picik bin sempit tapi mungkin ada paedahnya untuk direnungkan.
Diluar bidang-bidang pekerjaan yang memang sudah selayaknya didominasi oleh kaum wanita karena dituntut kerapihan, ketelitian dan penampilan yang menarik seperti penjaga toko, pekerja pabrik ataupun front liner saat ini cukup banyak pekerjaan yang sebelumnya didominasi laki-laki berubah pelan tapi pasti menjadi pekerjaan yang diperuntukan wanita seperti penjaga SPBU ataupun sopir angkutan umum/Bus.
Sebenarnya sah-sah saja siapapun yang mengisi pekerjaan ini selama kualitas yang menjadi tuntutan utamanya. Akan tetapi kondisi negeri yang tidak dapat menyediakan lowongan pekerjaan makin mendesak kaum lelaki yang termarginalkan sehingga akhirnya mendorong munculnya naluri kriminal yang nota bene dibandingkan kaum wanita kadarnya lebih tinggi dengan tingkat peri kemanusiaan yang lebih rendah.
Maka tidak heran percurian dengan kekerasan dan perampokan saat ini dilakukan oleh orang yang sebenarnya ditilik dari latar belakang keluarga ataupun pendidikan seharusnya bisa menangkal yang bersangkutan dari perbuatan yang tidak terpuji ini.
Itulah pilihan kita, selama ekonomi dikelola dengan tidak mengerakkan sistem secara riil maka pilihan kedua adalah bentuk kejahatan mana yang hendak kita pilih bersama, modus pertama yang penuh darah dan kekerasan apabila bidang pekerjaan kaum lelaki makin dipersempit atau modus kedua yang penuh keluwesan dengan dampak lebih jauh jatuhnya moral bangsa sebagai akibat maraknya para wanita yang terdesak kebutuhan financial untuk melacurkan diri, sungguh suatu bentuk kejahatan yang jauh dari rasa sakit di dunia akan tetapi penuh derita di akhirat.

DISLEKSIA

Kata disleksia diambil dari bahasa Yunani, dys yang berarti "sulit dalam ..." dan lex (berasal dari legein, yang artinya berbicara). Jadi, menderita disleksia berarti menderita kesulitan yang berhubungan dengan kata atau simbol-simbol tulis.

Disleksia bukan aleksia. Yang disebut belakangan ini merupakan gangguan kemampuan membaca atau mengenali huruf serta simbol huruf akibat kerusakan, infeksi, atau kecelakaan yang mengenai otak atau selaput otak sehingga otak kiri korteks oksipital (bagian belakang) terganggu. Padahal bagian otak ini berfungsi mengenali semua persepsi lihat. Karena terjadi gangguan sambungan otak kiri dan kanan, pemulihan aleksia menjadi jauh lebih sulit.
Anak keduaku pernah mengalami kesulitan mengenali angka dan huruf sehingga kalau kakaknya sejak Tk A sudah lumayan bisa membaca maka Adiknya ini baru 4 bulan sebelum lulus TK B dengan usaha yang intensif termasuk mengurangi secara drastis jam tayang televisi dirumah (hanya 1 jam sehari) baru memperoleh kemajuan yang berarti sehingga saat masuk SD kemempuan bacanya sudah lumayan lancar.
Anak yang terganggu kemampuan baca atau tulisnya, biasa disebut kelainan disleksia, ternyata tidak berarti terbelakang atau bodoh. Penanganan dini dibarengi ketekunan serta motivasi yang kuat akan mengatasi kelainan itu.
Banyak orang terkenal seperti Sir Winston Churchill (1874 - 1965), mantan perdana menteri Inggris, Sir Isaac Newton (1642 - 1727), ahli fisika yang menemukan gaya tarik Bumi, Albert Einstein (1879-1955), ahli fisika lain yang menemukan beberapa teori penting tentang kosmos, dianggap anak bodoh sewaktu mereka kecil karena kurang berprestasi. Namun, di kemudian hari malah dielu-elukan dunia karena prestasinya.
Menurut Dr W. Roan, sepanjang seseorang hanya mengalami disleksia murni saja, pada umumnya ia hanya mengalami suatu gangguan perkembangan spesifik pada tahap usia tertentu. Pada saat pertumbuhan otak dan sel otaknya sudah sempurna, ia akan dapat mengatasinya. Namun selama mendapat gangguan ia memerlukan pelatihan khusus untuk mengejar ketertinggalannya.
Bentuk klinis disleksia bisa macam-macam. Pertama, sulit menyebutkan nama benda (anomi) amat sederhana sekalipun seperti pensil, sendok, arloji, dll. Padahal penderita mengenal betul benda itu. Gangguan bisa juga dalam kemampuan menuliskan huruf, misalnya b ditulis atau dibaca d, p ditulis atau dibaca q atau sebaliknya.
Bisa juga salah dalam mengeja atau membaca rangkaian huruf tertentu, seperti "left" dibaca atau ditulis "felt", "band" dibaca atau ditulis "brand", "itu" ditulis atau dibaca "uti", "gajah" dibaca atau ditulis "jagah".

Yang menarik, disleksia ternyata tidak hanya menyangkut kemampuan baca dan tulis, melainkan bisa juga berupa gangguan dalam mendengarkan atau mengikuti petunjuk, bisa pula dalam kemampuan bahasa ekspresif atau reseptif, kemampuan membaca rentetan angka, kemampuan mengingat, kemampuan dalam mempelajari matematika atau berhitung, kemampuan bernyanyi, memahami irama musik, dll.

Repotnya, gangguan disleksia adakalanya diikuti dengan gangguan penyerta lain seperti mengompol sampai usia empat tahun ke atas, nakal dan suka mengganggu teman serta mengganggu di kelas.
Prof. John Stein dari Universitas Oxford dan Prof. Tony Monaco dari sebuah pusat penelitian tentang gen manusia, telah menemukan tiga gen sama yang berhubungan dengan disleksia dalam sampel darah para penderita. "Penemuan ini membuktikan bahwa disleksia memang karena faktor keturunan atau bawaan," kata Prof Stein.
Jika demikian, mungkin benar anakku mengalami disleksia karena aku sendiri sering salah dalam menginterpretasikan angka terutama yang bentuknya rupiah dengan banyak nol dibelakangnya, sehingga karena itulah Allah memberikan pertolongan menghindarkan aku dari kesulitan itu dengan tidak memberikan kekayaan sebanyak yang diberikan pada Sudono Salim atau Aburizal Bakrie atau bahkan Wapres kita Yusuf Kalla. But tentu saja dalam doaku selalu kupanjatkan agar anak-anakku dapat memperoleh segala hal yang lebih dari pada apa yang dapat diperoleh bapaknya ini amiienn.

Monday, August 13, 2007

Kawasan Timur Indonesia



Inilah pulau besar terakhir di Indonesia yang aku kunjungi. Setelah Sumatera, Jawa, Kalimantan. Berarti sekarang tinggal pulau-pulau kecilnya yang menjadi target kunjunganku diluar Batam, Bali dan Lombok. Tapi tentu saja ada pulau yang aku gak pengen datangi yaitu Pulau Nusakambangan Hiiiii....

Thursday, August 02, 2007

REKSADANA

Kembali ke sektor non riil, dari siang sampai sore ini gedung tempatku kerja masih dalam situasi meributkan IHSG yang lagi terjun bebas menuruni tebing yang curam karena rem nya blong. Gak peduli di lobby maupun mesjid, sekilas selalu masuk ketelingaku ulasan indeks saham, tak kusangka menurut taksiranku 30%-60% karyawan yang ada di gedung setinggi 20 lantai ini yang terdiri dari perusahaan lokal dan PMA ternyata terlibat dalam aktifitas saham dan turunannya seperti Reksadana, Obligasi dll.

Tapi ada satu hal pembeda diantara mereka: untuk yang berinvestasi di Saham sikap pasrah & sedikit panik nampak dalam tingkah lakunya, akan tetapi untuk yang berinvestasi di reksadana optimisme masih terlihat dalam perbincangannya. Soalnya sepanjang tahun 2005 pernah ada kejadian musibah besar dalam dunia pereksadanaan Indonesia, dimana nilai total reksadana indonesia dari sekitar 100 trilyun terkena virus berupa issue negatif yang membuat panik pemegang reksadana sehingga assetnya menjadi tersisa hanya 27 trilyun rupiah saja.

Akan tetapi dibalik musibah itu ternyata ada keuntungan bagi mereka yang tetap percaya pada ReksaDana karena banyak produknya yang akhirnya bisa memberikan keuntungan lebih dari 60% di tahun 2006, bahkan ada produk yang memberikan keuntungan sampai 90% setahun. Bagi mereka yang sangat berhati-hatipun saat ini sudah banyak juga Reksadana yang berlabel syariah yang tentunya sudah mendapatkan serifikat??!!#@% " HALAL" dari MUI ?!@.

Coba bandingkan dengan sektor riil yang dulu pernah aku geluti, yang paling baik keuntungan hanya berkisar di angka 40%-50% setahun dan itu effortnya wuaaahh capeeek dech....Cuma memang secara batin lebih puas dan membuat badan sehat (kalau nggak stroke...)karena adrenalin yang terus dipacu, dan perasaan bener-bener sudah jadi boss biarpun dikantor hanya berpangkat SM(Suruhan Manager), OSM(Officer Satu Mentok)atau GM (baca Ji Em = Jongos Manager).

Ada diskusi menarik yang terlontar dari salah satu rekan, menurutnya Management Investasi Reksadana punya peran dalam menaikan atau menurunkan saham terutama yang second line. Mereka dengan kapitalisasi yang besar bisa membentuk pasar seolah-olah satu saham kacangan sedang mengalami trend membaik, bagi kita yang jeli melihat saham mana yang sedang digoreng maka keuntungan besar menanti, tapi bagi yang tidak punya naluri mengukur market timing siap-siap kecewa dan disarankan bermain di blue chip saja.
Tapi bagiku saat ini mudah-mudahan reksadana indonesia masih bisa bertahan sehingga paling tidak tabungan hari tuaku biarpun sedikit masih bisa selamat untuk membiayai rencana-rencana ke depan , Amieen.

Labels:

Korban Jatuhnya IHSG

Bermula dari iseng-iseng ikut teman ke Kelapa Gading daripada bengong kayak kucing garong yang linglung dikantor ternyata membawa satu pengalaman yang cukup menarik.

Tiba di Kelapa Gading ternyata temanku ini punya rencana ke Kantor salah sebuah perusahaan sekuritas buat sekedar say hello sama brokernya yang sudah memberikan income yang lumayan bagi kemakmuran keluarganya, terbukti apabila di bandingkan rekan-rekan sekantor dengan grade kepangkatan yang hanya officer satu, daftar kekayaan beliau mungkin cukup membuat orang KPK untuk ngiler menjadikannya tersangka satu kasus korupsi. Beruntung sepanjang sejarahnya jadi karyawan, beliau tidak pernah menduduki posisi strategis yang cukup basah yang dapat menjadikannya target sasaran tembak ksatria pemberantas korupsi di negeri ini yang katanya punya jurus pinilih " Tebang Pilih".

Kembali ke kisah semula sampai di sana hampir jam 4 sore, suasana menjelang penutupan bursa yang harusnya diwarnai keceriaan karena untung yang menggunung pada hari itu tidak nampak, yang muncul ke permukaan adalah suasana duka karena warna-warna yang bergerak di display penuh dengan angka merah "berdarah". Ya wilayah perdagangan sektor non riil kita lagi berduka, bendera setengah tiang di kibarkan menandai anjloknya indikator perekonomian Indonesia secara makro.

Satu yang saya herankan temenku malah masih bisa ketawa renyah sambil bilang " mari kita lihat orang-orang yang sebentar lagi turun dari lantai atas" katanya. Dan masya Allah begitu mereka turun setelah lantai bursa di tutup, tidak peduli cantik, tampan, tua atau pun muda semuanya memiliki raut muka yang sama, tertekuk dengan garis bibir kebawah "cemberut".

"Nah itulah pelajaran berharga untukmu, kalau berminat masuk ke sektor non riil ini,ingat market timing dan jangan terdorong napsu" begitu nasihatnya.
Tapi alamak, kalau aku disituasi itu bagaimana pula jadinya mukaku yang dalam kondisi normal aja garis bibirku sudah tertekuk ke bawah.

Satu lagi yang yang membuatku terpana, ternyata dalam pengamatanku lebih dari setengahnya yang turun dari ruang display adalah kaum hawa, kayaknya nanti harus dibuat film baru untuk menggantikan "King of Gamblernya" Chow Yun Fat.

Labels:

Jangan...................

Jangan sekali-kali menyerah, jangan sekali-kali menyerah, jangan, jangan, jangan, jangan dalam hal apa pun besar maupun kecil, penting atau sepele--jangan sekali-kali menyerah."
Winston Churchill

Labels:

Tuesday, July 31, 2007

Rahasia Ruang Hati

Dengar ceritaku tentang hampa
terjerat di untaian kasihmu
dan kau biarkan diriku terbelenggu

Musim yang bersemi rasa berbalut asa
dan hangat yang didamba
ternyata ilusi tak bermakna

Musim gugur pengganti semi
Hanya kenyataan tak bertepi
dalam perspektif ruang hati
yang terhenti di titik tak pasti

Puisi di Blogku: Misteri tak Bertepi

Labels:

PKS is our common enemy

Common enemy oleh : Djony Edward, Wartawan Bisnis Indonesia
Suatu hari saya menelepon seorang mantan jenderal yang disegani dimasa Presiden Megawati Soekarno Putri. Dalam percakapan dengan jenderal tersebut sempat tercetus diskusi ringan, bagaimana pendapat Anda tentang Partai Keadilan Sejahtera (PKS)? Terutama kaitannya dengan pencalonan Gubernur DKI Jakarta . Sang jenderal hanya menjawab singkat, "PKS common enemy (musuh bersama)."
Tanpa hendak bermaksud menjelaskan lebih jauh apa yang dimaksud common enemy bagi PKS, sang jenderal mengalihkan pembicaraan dari A hingga Z tentang perkembangan di tanah air. Bagi penulis, pernyataan common enemy cukup menyentakkan. Karena pernyataan itu seolah mengingatkan saya pada kemenangan Front Islamic Salvation (FIS) di Aljazair dan Refa di Turki dalam pemilu setempat yang kemudian kemenangan itu langsung dijegal oleh militer. Indikasi serupa sempat muncul saat Nurmahmudi Ismail memenangkan pilkada di Depok setelah mengalahkan calon incumbent Badrul Kamal. Karuan saja setelah MA dan PN Jabar memenangkan kader PKS ini jegal melalui aksi-aksi tak konstitusional, mulai dari demostrasi tak berkesudahan, aksi tak simpatik anggota DPRD non PKS yang cenderung mendiskreditkan Nurmahmudi, hingga aksi pengempesan ban mobil sang walikota dan pelemparan bom molotov mobil kader PKS Depok.
Pernyataan itu juga mengingatkan ketika Zulkieflimansyah bersama pasangannya Marissa Haque saat mencalonkan diri sebagai Gubernur dan Wagub Banten. Dimana tiga parpol besar: PPP, PDIP dan Partai Golkar bersatu untuk melawan kader dari PKS. Tak kalah pentingnya saat pilkada bupati Bekasi dimana pasangan Sa'aduddin dan M. Darip Mulyana yang sempat dinyatakan kalah, namun akhirnya dimenangkan oleh PN Jabar. Puncak gunung es relasi antara pernyataan sang jenderal tentang PKS adalah common enemy saat calon PKS: Adang Daradjatun dan Dani Anwar harus berhadapan dengan Fauzi 'Foke' Bowo dan Prijanto yang juga adalah sang jenderal militer.
Tak tanggung-tanggung Foke-Prijanto didukung 20 parpol yang tergabung dalam Koalisi Jakarta. Sintesa bahwa PKS adalah common enemy seolah menemukan justifikasi paling nyata di pilkada DKI Jakarta. Ini juga yang mengonfirmasi mengapa pilkada DKI Jakarta begitu gegap gempita, riuh rendah dan seolah memanas, padahal kedua calon belum lagi memaparkan visi dan misi serta program kerja mereka. Pilkada DKI Jakarta begitu serius menyusul ada unsur PKS yang pada Pemilu 2004 menguasai pangsa suara sebanyak 1.057.246 suara atau jika dipresentir menguasai pangsa suara warga DKI sebesar 22,32%, vis a vis dengan Koalisi Jakarta yang merepresentasikan lebih dari 70% pemilih yang terhimpun di 20 parpol pendukung. Praktis di atas kertas Foke harusnya menang, karena didukung oleh 20 parpol dengan menguasai pangsa suara melebihi syarat untuk menang. Berikut al. parpol pendukung Foke: Partai Demokrat (20,23%), PDIP (14,02%), Golkar (9,16%), PPP (8,16%), PAN (7,03%), PDS (5,34%), PBR (2,90%), PBB (1,45%), maupun PKPB (1,83%).
Maksimalkan kemenangan
Jika mengamati besarnya dukungan atas Foke, maka praktis kemenangan putra Betawi itu sudah di atas kertas. Tapi pertanyaannya, mengapa sebegitu besar suara yang dibutuhkan Foke untuk menguasai Jakarta 1? Padahal untuk sahnya seorang kandidat cuma membutuhkan dukungan suara 15% dari parpol peserta pemilu 2004. Tentu ada hidden story yang membuat Foke tak terlalu memedulikan aspek pendidikan politik untuk provinsi tertinggi tingkat rasialnya sekaligus ibukota negara. Foke ingin memaksimalkan kemenangan setelah sebelumnya sempat ditolak oleh Ustad Hilmi Aminuddin. Suatu hari, Ketua DPD RI Ginandjar Kartasasmita bertandang ke kediaman Ustad Hilmi di bilangan Kali Malang. Setelah diterima dan ngobrol ngalor ngidul, setengah jam kemudian Ginandjar mohon izin. "Ustad, mohon maaf. Sebenarnya saya datang ke rumah Ustad dengan adik saya," demikian papar mantan Mentamben dan Kepala Bappenas di masa Presiden Soeharto. "Siapa? Kok tak disuruh masuk?" ungkap Ustad Hilmi. "Foke, Ustad," tambah Ginandjar. Pendek kata, akhirnya Foke yang berkeliling setengah jam di gang-gang sekitar Kali Malang meluncur ke rumah Ustad Hilmi. Singkat kata, dalam obrolan itu Ginandjar dan Foke minta dukungan dari orang yang paling disegani di PKS itu. Apa jawaban Ustad Hilmi? Tentu jauh panggang dari api. Berikut petikannya, "Wah permintaan dukungan ini telat. PKS sudah memiliki calon, yakni Adang Daradjatun. Kalau begitu silakan saja berkompetisi secara sehat."
Itulah sekelumit kisah dimana Foke sempat juga meminta dukungan kepada PKS, dimana Golkar sebagai inisiator bersama PPP cukup mendapat dukungan PKS dan PDIP maka sudah mengusai pangsa suara lebih dari 51%. Artinya tingkat konsolidasi akan lebih sederhana dan lebih mudah. Namun dengan penolakan yang dilakukan Ustad Hilmi, yang juga merepresentasikan penolakan PKS, maka hal ini membuat gelisah kubu pendukung Foke. Maka untuk memastikan ketenangan dan memuluskan kemenangan digalanglah Koalisi Jakarta yang melibatkan 20 parpol. Peduli setan dengan aspek pendidikan politik, yang penting bagaimana memaksimalkan kemenangan.
Jadilah PKS sebagai common enemy bagi, paling tidak, elit politik di DKI. Tapi belum tentu bagi rakyat DKI Jakarta. Menurut hemat penulis, dinamika yang terjadi dalam proses pencalonan Gubernur dan Wagub DKI ini, tak lepas dari sikap Koalisi Jakarta yang menganggap PKS sebagai common enemy. Apalagi jejak rekam PKS yang telah mengikuti hampir 250 pilkada di Indonesia (dari 297 pilkada yang pernah digelar), kader PKS berhasil memenangkan di 77 titik pilkada atau lebih dari 30%. Kemenangan pilkada yang diikuti kader PKS ada yang dilakukan sendiri, ada yang berkoalisi dengan elit politik lokal, maupun dengan birokrat dan pengusaha setempat. Lepas dari semua itu, kiprah parpol yang memasuki tahun ke-10 berpolitik di tanah air (maklum sebelumnya cuma sibuk berdakwah), sudah mampu tampil dengan daya pikat 30% di daerah pemilihan.
Itu sebabnya, bisa difahami jika terbentuk Koalisi Jakarta yang tak mau menganggap enteng calon yang diusulkan PKS. Bukan semata-mata siapa calonnya, tapi justru cara kerja mesin politik PKS yang mampu menembus jantung hati rakyat. Ada atau tidak ada pilkada ataupun pemilu, kader PKS terbilang rajin menyapa atau bahkan berjibaku ikut larut dalam penderitaan yang dialami rakyat. Fenomena banjir Jakarta , cuma PKS yang dengan sigap membangun 60 titik posko yang melibatkan ratusan, bahkan ribuan kadernya, serta bantuan sukarela warga, untuk menolong mereka yang terendam banjir. Posko itu dibentuk dari awal Jakarta terendam banjir hingga tetes banjir yang terakhir. Berbeda dengan parpol lain, yang mungkin ada juga yang turun ke lokasi banjir, namun staminanya tidak selama PKS. Bahkan ada parpol besar yang cuma memasang spanduk mengucapkan turut berduka atas banjir yang melanda warga Jakarta . Bahkan Pemda DKI Jakarta saja, baru meinggu kedua pasca banjir menurunkan bantuan bertruk-truk sembako dan pakaian serta selimut. Suatu sikap yang tidak buruk.
Tapi jika dilihat dari aspek berlomba-lomba dalam kebajikan, maka kader PKS lah yang maju dimuka. Kedekatan PKS dengan warga inilah yang menggelisahkan lawan politik, karena itu dibuatlah strategi common enemy dengan membentuk Koalisi Jakarta. Penulis menduga, dinamika politik menjelang penentuan calon seperti fenomena yang melanda para jenderal: Slamet Kirbiyanto, Djasri Marin, maupun Agum Gumelar, belum lagi fenomena Rano Karno, Sarwono Kusumaatmaja, tak lebih dari bagian dinamika yang memperkaya dan mengarahkan PKS sebagai common enemy. Plus minus Oleh karena itu, pilkada DKI cuma memiliki dua calon, yakni pasangan Foke-Prijanto dan Adang-Dani. Pasangan mana yang oleh banyak pengamat dan mantan pejabat sebagai pasangan yang memiliki plus minus. Karena itu muncul ide-ide calon independen guna menampung aspirasi kelemahan dua kandidat tersebut.
Namun kandidat PKS merasa tak keberatan kalau memang dinginkan, namun kandidat Koalisi Jakarta menolak lantaran tidak memenuhi kaidah dan ketentuan perundangan yang berlaku. Foke sebagai calon incumbet, tentu sangat potensial memenangkan pilkada DKI Jakarta . Karena selain didukung oleh 20 parpol, juga didukung birokrasi yang saat ini dipimpinnnya. Tambahan pula Foke cuti setelah ada kepastian Daftar Pemilih Tetap, hasil kerja Dukcapil yang nota bene masih dikomandaninya. Pada saat yang sama kader PKS, LSM, pengamat, mahasiswa, dan sejumlah tokoh mencaci cara kerja penjaringan calon pemilih karena ditengarai adanya ghost vooter lebi dari 1 juta. Tingkat diskusi pun menemui jalan buntu, KPUD tetap jalan terus dengan data yang dimilikinya dari hasil proses yang lemah sekali, kendati mendapat cap penyelenggara pilkada paling buruk di Indonesia .
PKS tetap ngotot bahwa proses itu tidak aspiratif, arogan, dan menghalangi kader-kadernya yang belum terdaftar. Kendati KPUD merasa sudah membuka perpanjangan masa pendaftaran yang juga sebenarnya serba dibatasi oleh waktu dan tempat pendaftaran. Apa boleh buat, DKI ke depan harus dipimpin oleh kedua pasangan yang telah ada, yang dilahirkan dari proses demokrasi yang rendah, bahkan mengarah pada kartel kekuasaan. Foke yang juga seorang doktor tata kota memiliki justifikasi akademis yang memadai, selain kaya raya, dia juga dikenal penderma. Sejumlah organisasi parpol, organisasi sosial dan olah raga diketuainya, atau setidaknya menjadi penasihat, menunjukkan supelnya sang calon. Kelihaiannya dalam melakukan lobby sangat mumpuni, terbukti 20 parpol dengan sedikitnya didukung 70% pemilih pada 2004, dengan warna-warni ideologi serta anutan, mampu disatukannya dalam upaya mendukung pencalonannya. Namun Foke bukanlah manusia super. Sebab pada saat dia menjadi Wakil Gubernur dengan segala ilmu dan kepandaian, serta lobbynya, toh tak mampu mencegah banjir, padahal dia ahli tata kota . Juga tak mampu membendung meningkatnya angka kemiskinan dan pengangguran di DKI Jakarta , padahal tekadnya menyejahterakan warga.
Paling tidak itulah hasil polling Lembaga Survei Indonesia (LSI) pimpinan Saiful Muzani. Dimana dalam surveinya 70% kecewa kepada pasangan Sutiyoso-Foke atas banjir yang melanda Jakarta , 90% kecewa karena kemiskinan meningkat, dan 80% kecewa karena pengangguran naik. Meskipun dalam dialog di Metro TV, Foke berapologi banjir yang melanda semata-mata karena fenomena alam. Dia tak menjelaskan kenapa kemiskinan dan pengangguran bertambah di Jakarta . Sementara Adang Daradjatun tidak terlalu dikenal prestasinya saat menjabat Wakapolri, ia berpendapat sebagian besarnya bertugas dibidang intelijen Polri sehingga memang tak terlalu dikenal. Namun ada yang bertanya, mengapa PKS mencalonkan mantan Wakapolri itu, sementara sudah menjadi pengetahuan umum mulai dari polisi jalanan hingga jenderal polisi sulit mencari orang yang bersih. Berbagai predikat buruk tentang polisi, tiba-tiba saja harus berbaur dengan citra PKS yang bersih?
PKS sempat memberi penjelasan memang tidak ada orang yang suci, no body perfect. Dengan merekrut Adang dari kepolisian diharapkan ke depan, itupun kalau terpilih, paling tidak bisa melakukan reformasi kepolisian dari dalam. Sebuah spekulasi yang memang harus diuji. Sementara Prijanto yang merupakan pasangan Foke diketahui sebagai militer aktif, namun prestasinya pun tak terlalu menonjol. Sedangkan Dani Anwar adalah mantan ketua fraksi PKS di DPRD, paling tidak perjuangan sekolah gratis yang diusungnya berhasil menjadi kenyataan, walaupun pelaksananya Sutiyoso dan Foke. Kekhawatiran sebagaian warga Jakarta bahwa jika kader PKS menang maka perjudian dan bisnis hiburan akan diberangus, karena akan diterapkan syariat Islam. Tuduhan itu dijawab oleh Dani, bahwa di 77 kabupaten, pemkot dan pemprov dimana kader PKS memenangkan pilkada, tak satupun yang otomatis diterapkan syariat Islam.
Syariat Islam dengan sendirinya akan terlaksana jika akidah warga dibenahi, dan proses pembenahan akidah memerlukan waktu. Lepas dari plus minus sang kandidat, berikut plus dan minus pelaksanaan pilkada DKI Jakarta oleh KPUD, tanggal 8 Agustus warga harus tetap memilih. Termasuk memilih golput merupakan satu pilihan, kendati maknanya hampa sama sekali. Siapakah Gubernur DKI Jakarta ke depan, jawabnya ada pada nurani Anda!!!
Sumber: http://web.bisnis.com/kolom/2id297.html
http://web.bisnis/. com/kolom/ 2id297.html

Labels:

Thursday, July 19, 2007

Misteri Istana Sriwijaya


“Setengah jam lagi kita akan sampai dirumah kan Yah?” tanya Gilang setelah melihat tanda batas kota Jambi. ” Berarti Aku akan segera bertemu Andi sahabatku ah... tak sabar lagi rasanya” sambung Gilang pada Ayah. ”Dan jangan lupa Nak kamu juga akan ketemu sama burung beonya Andi yang nakal itu lho ” sahut Ibu.

”Hi....hi....ibu rupanya belum lupa ya sama Jack burung beonya si Andi, Jack itu nggak nakal Bu Cuma dia suka sekali makan makanan buatan Ibu jadi kalau lihat ibu bawa makanan dalam piring buat ayah pasti dia mulai mencari-cari kelengahan ibu buat ikut mencicipi makanan ibu yang lezat”. ” Wah kamu bisa aja Gilang membikin orang senang, kayaknya bakat ayahmu menurun ke kamu tuh”.

” Ha...ha.... Gilang nggak asal memuji, memang kenyataannya masakan ibu itu sangat lezat. Ibu ingat waktu kita mengundang keluarga Pak Handoko untuk makan malam? Besoknya Pak Handoko memuji-muji masakan Ibu, sambil minta bantuan kalau nanti ada hajatan di rumahnya mohon ibu bersedia membantu Bu Handoko menyiapkan masakan spesial katanya. Tapi si Jack itu memang cerdik bu, pernah Ayah lihat Anjing Herder milik Pak Burhan tidak berdaya dibuatnya bahkan kemudian lari ke dalam rumah karena telah mengganggu sarangnya si Jack”.

Sunday, July 08, 2007

ADIL

Dimanakah keadilan
Bersembunyikah engkau di balik mega
Atau telah tenggelam kebalik awan

Sejak beratus tahun lalu
Mahapatih pelanggar HAM,
Penjajah besar dan pengidola perang
dianggap pahlawan di negeri ini
Penyengsara rakyat dan penipu publik diangkat mentri
Koruptor moment yang kotor jadi pemimpin

Sementara pemimpin pejuang kebenaran dan akidah
Yang diangkat lewat nurani rakyat di suatu kota
Setiap saat di protes Massa
Masyarakat pengagul maksiat
Masyarakat yang terdepak dari surga hitam berlumpur
Tempat mereka berkubang
Menghabiskan umur sampai menjelang ajal

Hey keadilan, jangan sampai kau berada dibalik busana
Tercecer di antara ketiak dan lipatan
Atau terselip di sela cawat

Hey keadilan, jangan silau oleh kedudukan
Tergadaikan lembar demi lembar kemunafikan
Atau kata-kata yang berbusa

Bangun dan berikan penerangan
Bagi bangsa yang diambang kehancuran
Dari bangsa yang tak bisa bangkit lagi
Mengejar kemenangan
Dunia dan akhirat

Derita- Kicauan Malam Sunyi

Aku menderita karena mempunyai diri,
Andaikan tak mempunyai diri,
Penderitaan apa dapat kualami?!!

Aaahhh, ke sanalah jua tujuan akhir dari hidup,
Siapa kuat melawannya?
Semua akan berakhir sama.

SADAR

Manusia boleh berdaya upaya, namun Tuhanlah yang berkuasa.
Sudah menjadi hak, bahkan menjadi kewajiban manusia untuk berusaha dan berdaya upaya ke arah kemajuan, ke arah perbaikan dan ke arah keadaan sebagaimana yang ia kehendaki dan inginkan.

Namun tak dapat disangkal pula bahwa pada akhirnya, kekuasaan Tuhan yang akan menentukan bagaimana jadinya dengan segala daya upaya itu. Oleh karena itulah maka para bijaksana, para ahli pikir dan ahli filsafat menganjurkan agar dalam setiap gerak, setiap langkah dan daya upaya, seyogianya manusia menyerahkan penentuan terakhir kepada Yang Maha Kuasa.

Apabila hati sudah betul-betul dapat menyerah terhadap segala keputusan Tuhan Yang Maha Kuasa, apabila hati sudah betul-betul sadar penuh keyakinan bahwasanya segala apa ini, baik maupun buruk dalam penilaiannya, terjadi karena kehendak Yang Maha Penentu, maka ia takkan terlalu merasa sengsara apabila yang dikehendaki dan diinginkannya tidak terkabul.

Sudah terlalu banyak sebetulnya contoh-contoh untuk kebenaran di atas tadi terjadi di dunia sepanjang masa. Tak usah kita mencari contoh jauh-jauh, kita kenangkan kembali pengalaman hidup diri kita sendiri. Sudah betapa seringnya terjadi dalam hidup kita hal-hal yang sama sekali berlawanan dengan apa yang kita inginkan?
Berlawanan sama sekali dengan . apa yang kita kehendaki?

Padahal sudah mati-matian kita berusaha untuk men-juruskan hal itu agar terjadi seperti keinginan kita. Tidakkah sudah terlalu sering kita merasa kecewa?
Ini keliru, ini salah! Kita harus dapat menerima segala kejadian sebagai hal yang sudah semestinya begitu, betapapun pahit bagi kita.

Sedapat mungkin, kita harus menerima pahit getir sebagai gemblengan batin, dan mencari-cari dalam diri sendiri kesalahan apakah yang kita lakukan tanpa kita sadari sehingga hal yang tidak kita kehendaki itu terjadi. Karena, segala akibat itu pasti bersebab dan sebab-sebab ini kalau tidak terlihat di luar, harus kita cari mendalam, mencari tak usah jauh-jauh, tapi dalam diri kita sendiri.

Apabila kita benar-benar sudah menyerahkan diri sebulatnya kepada kekuasaan Yang Maha Esa, sudah dapat dipastikan bahwa kita akan mampu mencari kesalahan sendiri itu, kesalahan yang dilakukan tanpa kita sendiri menyadari bahwa kita telah bertindak salah.

KAU

KESATU
Disetiap bimbangku
Kau berikan kepastian
Saat menghadapi sgalanya
Kau berikan semua itu
Hanya sebagai cinta kasih
Yang tulus dan suci
Tanpa menuntut sesuatu
Tapi izinkan
Tuk satu kali ini
Kan kupersembahkan segalanya
Untaian kata
Tlah tercipta bagimu
Sebagai tanda akupun sayang
Padamu kasih




KEDUA
Dunia seakan bercanda
Tapi aku smakin merana
Kau serupa bintang
Dilangit-langit yang hitam
Didalam kelam
Kumemanggilmu
Dapatkah aku merasakan hangat napasmu
Dan memelukmu mendekap jiwamu
Engkau ku genggam
Dan tak kan kulepas lagi
Sampai batas pijar kehidupan ini

Tuesday, June 19, 2007

Prolog

“Sudahlah aku gak mau teruskan, semua ini gara-gara kamu dulu yang mulai ““Kenapa hal yang sama selalu kau ungkit-ungkit bukankah itu juga bukan semata-mata salahku, kontribusimu tidak kecil dalam kejadian itu!” seruku juga dengan nada yang tak kalah tingginya.
Dalam sunyi setelah perang kata-kata entah mengapa nalar dan konsentrasiku berkurang. Hujan deras yang menyelubungi mobil kami seakan-akan turut menumpahkan kemarahannya dan biasanya hal ini cukup menjadi peringatan agar aku hati-hati, akan tetapi lurusnya jalan menuju ke luar kota seakan-akan memintaku untuk tetap mempertahankan kecepatan mobil.” Pras hentikan dulu, aku mau bicara serius,” kudengar Rini mulai lagi bicara.Tapi emosiku yang masih memuncak tidak menanggapinya, bahkan mobil kupacu lebih kencang lagi menanggapi permintaannya.
Tak terduga dalam amarahnya tangan kecil Rini berusaha merebut kemudi, refleks aku pertahanan lintasan mobil yang menjadi oleng akan tetapi licinnya jalan membuat mobil melaju melewati batas jalan ke bagian yang berbatu, dengan cepat aku banting kemudi untuk menghindari mobil terjerumus lebih jauh. Akan tetapi tingginya permukaan aspal dibandingkan permukaan berbatu di samping jalan membuat kemudi membalik cepat dan tidak bisa kupertahankan. Dan mobilpun tanpa dapat dicegah meluncur deras menuruni bukit masuk ke rerimbunan pohon serta baru berhenti setelah dengan suara keras menghantam sebuah pohon besar.
Dunia gelap yang tiba-tiba menyelubungiku perlahan-lahan mulai sirna. Entah berapa lama aku tak sadarkan diri tapi seraut wajah yang memiliki kecantikan yang khas membuatku dengan cepat memperoleh kembali kesadaranku. ”eh....siapakah anda, dan ada dimana aku?”

Dengan tanpa berkedip mataku terus tertuju padanya, seorang wanita yang cantik, sepertinya baru kali ini aku menemui kecantikan yang seperti ini, benar-benar melebihi yang sering kali dibayangkan. Bahkan artis-artis paling cantikpun yang selalu dikontrak jadi iklan produk sabun terkemuka tidak bisa menandingi wanita ini.

Sepasang matanya yang melebihi bening daripada mata ikan emas, rambutnya yang panjang dan hitam terurai dengan indahnya, alis yang panjang kecil dan hitam sekali di atas kulit muka yang putih kemerahan, hidung yang kecil, mulut yang manis, kulit putihnya yang bak batu pualam ah.....bukan main, sungguh akan membuat siapapun wanita yang melihatnya akan iri setengah mati.

” Syukurlah engkau cepat sadar, kita harus segera bersembunyi pasukan musuh yang banyak itu pasti tidak akan bisa ditahan oleh paman Aryawisesa,” ujarnya dengan napas memburu.Meskipun masih agak pening aku segera bangkit ”ba...baiklah tapi kemana kita pergi?eh siapa itu yang tergeletak disana”. ”Oh itu...kayaknya senopati Majapahit, ilmunya sangat tinggi. Tapi untung disaat aku sangat terdesak entah bagai mana caranya engkau datang menghantamnya sehingga kalian berdua tidak sadarkan diri. Eh mana pedangmu, sebaiknya kau bawa pedang senopati itu sehingga kita bisa lebih baik bila harus mempertahankan diri dari pasukan musuh".

Sambil berjalan untuk mengambil pedang yang tergeletak, tanpa diduga wanita cantik dan lemah gemulai bak putri keraton itu dengan gerakan yang tangkas menusukkan sesuatu ke badan sang senopati . Hanya seleret sinar putih yang dapat kulihat dan dalam sekejap sudah kembali masuk ke sarungnya di pinggang sang putri, sungguh gerakan yang indah tapi dampaknya mematikan karena kemudian darah membanjir membasahi badan senopati yang kelihatannya sudah berakhir hidupnya.
” Ini pedangmu, ayo kita cepat pergi”, dengan tanpa menoleh lagi sang putri segera bergegas meninggalkan tempat itu. Mau tidak mau aku segera berlari mengikutinya. Dalam diam kami terus berjalan cepat setengah berlari hanya napas ku-lah yang semakin lama semakin terdengar keras. Meskipun begitu hasil latihan aku berlari di Monas seminggu tiga kali tidaklah mengecewakan. Dengan konsisten Aku masih dapat mengikuti langkah-langkah cepat kaki sang putri.

Karena GBS Hidup Keluargaku Berubah

"Kita pindah ke Jawa" hari itu adalah saat yang paling dinanti, setelah hampir sembilan tahun Kami tinggal di Sumatera. Ya... aku tinggal di Palembang dan Istri serta anak-anakku tinggal di Jambi. Setiap Minggu Aku senantiasa menyempatkan pulang ke Jambi meskipun jarak yang ditempuh lebih dari 300 km, kadang-kadang memakan waktu 7-8 jam, bahkan kalau jalan sedang jelek dan berlobang waktu tempuhnya bisa sampai 12 Jam.

Sebenarnya selama 4 tahun saya pribadi dan keluarga cukup betah tinggal di Jambi, akan tetapi kepindahan saya ke Palembang mengubah segalanya. Jarak yang sangat jauh membuat suasana keluarga meskipun masih rukun akan tetapi aku rasakan mulai kurang harmonis.Setelah mengusahakan kepindahan beberapa lama saat itupun tibalah. Dengan gembira istriku mengurus kepindahan kerjanya ke Bandung mengepak barang-barang serta mengurus pindah sekolah anak. Sementara aku berangkat duluan untuk cari rumah di Bandung sekaligus memulai kerja di tempat baru.
Ya karena kemandirian istriku aku menjadi terbiasa hidup tanpa dibebani masalah keluarga yang kata orang sangat menyita pikiran tapi bagiku tidak karena partner ruamah tanggaku begitu piawai mengurus semua.

Boleh di bilang tugasku relatif ringan, setiap pulang ke Jambi hanya meluangkan sebanyak mungkin waktu untuk anak-anak, melatih motorik mereka melalui permainan serta mengajarkan keterampilan yang disenangi anak-anak seperti naik sepeda, berenang, jalan melintasi alam. Sedang fungsiku sebagai kepala rumah tangga boleh dibilang sebagai komite investasi yang membuat dan memilih investasi baru dan bila sudah stabil jika memungkinkan sebagian darinyapun dikelola juga oleh istriku tentu saja atas kemauannya sendiri.

Bahkan setelah kami memindahkan semuanya ke Bandung, disela-sela rutinitas kerja di tempatnya yang baru istriku masih sempat menyelesaikan kepindahan sekolah anak-anak plus kusrsus-kursusnya dan mulai mengontak tukang untuk renovasi rumah kami yang baru.
Akan tetapi bencana itupun tiba, di bulan Februari diawali keluhan sering kesemutan dan cepat pegal semuanya dimulai. Akan tetapi karena work load istri lagi banyak dengan segala aktifitasnya maka kami menganggap itu adalah hal biasa karena kelelahan.Ada satu hal yang kami rasakan sebagai pemicu makin buruk kondisi kesehatannya, yaitu setelah dilakukan operasi laser terhadap mata ikan di jari kaki istriku maka progres kesehatannya makin memburuk.

Dua kali Aku membawanya kerumah sakit setelah sebelumnya 4 dokter syaraf dan 2 dokter tulang kami coba untuk mendiagnosanya, Akan tetapi sia-sia maka di bulan Maret kami memutuskan untuk masuk rumah sakit. Pada kali pertama rawat inap di rumah sakit selama 14 hari, Kami masih datang dengan berjalan akan tetapi saat pulang harus memakai kursi roda. Kesimpulan Tim dokter di rumahsakit tersebut menyebutkan adanya polineuropaty atau ganggauan syaraf tepi, akan tetapi apa penyebabnya mereka belum mengetahuinya.Karena dirasakan tidak ada kemajuan bahkan penyakitnyapun tidak diketahui maka kami coba cari jalan alternatif sekaligus menenangkan kondisi kejiwaan istri saya dengan mendekatkannya pada anak-anak.

Sementara kondisi kesehatan istriku makin memburuk sehingga tidak bisa berjalan lagi, di bulan Juni kembali Istriku masuk rumah sakit dengan Tim dokter yang berbeda. Kali ini selama 22 hari Kami berharap penyakitnya diketemukan. Berbagai test labolatorium dilakukan bahkan kadang-kadang untuk hal yang sama dilakukan dua kali.

Akan tetapi kembali harapan kami pupus. Sampai Minggu ke 3 belum ada gejala istriku membaik, bahkan jenis penyakitnyapun Tim dokter tidak bisa memastikannya. Akhirnya Tim Dokter menyarankan istriku dibawa konsultasi ke Prof Dr. Bob salah seorang guru besar di UI.
Terus terang saat itu Kami sudah kehilangan kepercayaan pada institusi medis.
Bahkan dari kondisi mentalnya kelihatannya istriku mengalami depresi, maka sejak itu semua tugas rumah tangga Aku ambil alih, dari mulai mengajar sampai beli baju anak-anak. Karena tempat tinggal kami juga berjauhan (aku di Jakarta dan keluarga di Bandung) maka untuk beberapa saat Kami putuskan untuk istirahat di rumah neneknya anak-anak, bahkan sekolah anak-anakpun Kami putuskan untuk pindah ke Tasikmalaya karena di Bandung tidak ada yang mengawasi.

Di Bulan Agustus Kami coba pengobatan tusuk jarum, kebetulan yang mengobati juga berprofesi dokter. Setelah beberapa kali terapi beliau menyarankan untuk memperbaiki dulu masalah syarafnya dan Kami di rekomendasikan berobat ke Dr Yusuf Michbah di Jakarta.
Ketika mencari informasi tempat praktek dokter tersebut tidak sengaja Aku menemukan informasi tempat praktek Prof Dr Bob, profesor yang dulu direkomendasikan oleh Dokter di Bandung.

Secepatnya aku konsultasi ke Prof Bob dan disarankan untuk cepat dirawat di rumah sakit serta dengan gaya bicaranya yang lugas beliau juga menyuruh siapkan uang sekitar seratus jutaan untuk obat yang kemungkinan cukup mahal.
Hanya selang 2 hari Kami sudah merawat-inapkan istriku di rumah sakit di Jakarta, dan hari itu juga serangkaian test labolatorium yang sebenarnya juga telah dilakukan di Bandung dilakukan oleh Prof Bob. Alhamdulillah hari kedua misteri penyakit yang menggerogoti kemandirian istriku terpecahkan.
GBS (Guillain Barré Syndrome) itulah vonis yang dijatuhkan sebagai penyebab lumpuhnya istriku.Dan karena sudah berlangsung 6 bulan menurut Prof sudah sangat terlambat. Akan tetapi tidak ada salahnya dicoba pengobatan dengan menggunakan GAMAMUNE ( Imuno globuline ) yang harganya 4,6 Juta/botol dan dosis yang harus diberikan pada istriku adalah 20 Botol.

Dilanjutkan dengan fisioterapi selama lebih dari dua puluh hari maka kekuatan kakinya sedikit-demi sedikit mulai pulih, sehingga saat kami keluar dari rumah sakit istriku bisa berjalan dengan menggunakan bantuan tongkat. Akan tetapi efek dari terlambatnya penanganan GBS maka sampai sekarang kondisi fisik istriku belum bisa pulih 100% sehingga kalau ke Kantor dia masih pakai bantuan tongkat yang artinya hidupnya sedikit banyaknya menjadi lebih terbatas, tidak bisa mengendarai mobil lagi, dan tentu saja hobinya jalan-jalan ke Mall terhenti sama sekali.

Tapi kami masih semangat, sampai sekarang fisioterapi masih dijalankan ditambah penyembuhan alternatif juga kami jalani mudah-mudahan yang kuasa mencukupkan cobaannya pada keluarga Kami dengan menyembuhkan kaki istriku menjadi kembali seperti sedia kala, Amien.

Apa itu GBS

Berikut artikel yang saya dapatkan mengenai GBS, cuplikan ini semoga bermanfaat.
Apa itu GBS?
GBS adalah penyakit langka yang menyebabkan tubuh menjadi lemah kehilangan kepekaan yang biasanya dapat sembuh sempurna dalam hitungan minggu, bulan atau tahun. GBS mengambil nama dari dua Ilmuwan Perancis, Guillain (baca Gilan) dan Barré (baca Barre), yang menemukan dua orang prajurit perang di tahun 1916 yang mengidap kelumpuhan kemudian sembuh setelah menerima perawatan medis.
Penyakit ini menjangkiti satu dari 40,000 orang tiap tahunnya. Bisa terjangkit di semua tingkatan usia mulai dari anak-anak sampai dewasa, jarang ditemukan pada manula. Lebih sering ditemukan pada kaum pria. Bukan penyakit turunan, tidak dapat menular lewat kelahiran, ternfeksi atau terjangkit dari orang lain yang mengidap GBS. Namun, bisa timbul seminggu atau dua minggu setelah infeksi usus atau tenggorokan.
Apa gejala GBS?
Gejala awal antara lain adalah: rasa seperti ditusuk-tusuk jarum diujung jari kaki atau tangan atau mati rasa di bagian tubuh tersebut. Pada beberapa kasus pada muka juga muncul seperti adanya cipratan-cipratan air. Kaki terasa berat dan kaku atau mengeras, lengan terasa lemah dan telapak tangan tidak bisa menggenggam erat atau memutar seusatu dengan baik (buka kunci, buka kaleng dll)
Gejala-gejala awal ini bisa hilang dalam tempo waktu beberapa minggu, penderita biasanya tidak merasa perlu perawatan atau susah menjelaskannya pada tim dokter untuk meminta perawatan lebih lanjut karena gejala-gejala akan hilang pada saat diperiksa.Gejala tahap berikutnya disaaat mulai muncul kesulitan berarti, misalnya: kaki susah melangkah, lengan menjadi sakit lemah, dan kemudian dokter menemukan syaraf refleks lengan telah hilang fungsi.
Apa penyebab GBS?
Penyakit ini timbul dari pembengkakan syaraf peripheral, sehingga mengakibatkan tidak adanya pesan dari otak untuk melakukan gerakan yang dapat diterima oleh otot yang terserang. Karena banyak syaraf yang terserang termasuk syaraf immune sistem maka sistem kekebalan tubuh kita pun akan kacau. Dengan tidak diperintahkan dia akan mengeluarkan cairan sistem kekebalan tubuh ditempat-tempat yang tidak diinginkan.
Dengan pengobatan maka sistem kekebalan tubuh akan berhenti menyerang syaraf dan bekerja sebagaimana mestinya.
Bagaimana GBS dapat ter-diagnosa?
Diagnosa GBS didapat dari riwayat dan hasil test kesehatan baik secara fisik maupun test laboratorium. Dari riwayat penyakit, obat2an yang biasa diminum, pecandu alcohol, infeksi2 yang pernah diderita, gigitan kutu maka Dokter akan menyimpulkan apakah pasien masuk dalam daftar pasien GBS.
Tidak lupa juga riwayat penyakit yang pernah diderita pasien maupun keluarga pasien misalnya diabetes mellitus, diet yang dilakukan, semuanya akan diteliti dengan seksama hingga dokter bisa membuat vonis apakah anda terkena GBS atau penyakit lainnya.Pasien yang diduga mengidap GBS di haruskan melakukan test:
1. Darah lengkap
2. Lumbar Puncture
3. EMG (electromvogram)
Sesuai urutannya, test pertama akan dilakukan kemudian test ke dua apabila test pertama tidak terdeteksi adanya GBS, dan selanjutnya.
Apa yang akan terjadi setelah test dilakukan?
Tanda-tanda melemahnya syaraf akan nampak semakin parah dalam waktu 4 sampai 6 minggu. Beberapa pasien melemah dalam waktu relative singkat hingga pada titik lumpuh total dalam hitungan hari, tapi situasi ini amat langka.Pasien kemudian memasuki tahap ‘tidak berdaya’ dalam beberapa hari. Pada masa ini biasanya pasien dianjurkan untuk ber-istirahat total di rumah sakit. Meskipun kondisi dalam keadaan lemah sangat dianjurkan pasien untuk selalu menggerakkan bagian-bagian tubuh yang terserang untuk menghindari kaku otot.
Ahli Fisioterapy biasanya akan sangat dibutuhkan untuk melatih pasien dengan terapi-terapi khusus dan akan memberikan pengarahan-pengarahan kepada keluarga adan teman pasien cara-cara melatih pasien GBS.
Apakah GBS menyakitkan?
Ya dan tidak. Pasien biasanya merasakan sakit yang akut pada saat GBS. Terutama didaerah tulang belakang dan lengan dan kaki. Namun ada juga pasien yang tidak mengeluhkan rasa sakit yang berarti meskipun mereka mengalami kelumpuhan parah. Rasa sakit muncul dari pembengkakan dari syaraf yang terserang, atau dari otot yang sementara kehilangan suplai energy, atau dari posisi duduk atau tidur si Pasien yang mengalami kesulitan untuk bergerak atau memutar tubuhnya ke posisi nyaman.
Untuk melawan rasa sakit dokter akan memberikan obat penghilang rasa sakit dan perawat akan memberikan terapi-terapi untuk me-relokasi bagian-bagian tubuh yang terserang dengan terapi-terapi khusus. Rasa sakit dapat datang dan pergi dan itu amat normal bagi penderita GBS.
Apakah pasien GBS membutuhkan perawatan khusus?
Pasien biasanya akan melemah dalam waktu beberapa minggu, maka dari itu perawatan intensive sangat diperlukan di tahap-tahap dimana GBS mulai terdeteksi. Sesuai dengan tahap dan tingkat kelumpuihan pasien maka dokter akan menentukan apa pasien memerlukan perawatan di ruang ICU atau tidak.
Sekitar 25% pasien GBS akan mengalami kesulitan di;
1. Bernafas
2. Kemampuan menelan
3. Susah batuk
Dalam kondisi tersebut diatas, biasanya pasien akan diberikan bantuan alat ventilator untuk membantu pernafasan.
Berapa lama pasien dapat sembuh?
Setelah beberapa waktu, kondisi mati rasa akan berangsur membaik. Pasien harus tetap wapada karena hanya 80% pasien yang dapat sembuh total, tergantung parahnya pasien bisa berjalan dalam waktu hitungan minggu atau tahun. Namun statistic membuktikan bahwa rata-rata pasien akan membaik dalam waktu 3 sampai 6 bulan.
Pasien parah akan menyisakan cacat dibagian yang terserang paling parah, perlu terapi yang cukup lama untuk mengembalikan fungsi-fungsi otot yang layu akibat GBS. Bisanya memakan waktu maksimal 4 tahun.
Adakah obat untuk penyakit ini?
Obat nya hanya ada 1 macam yaitu GAMAMUNE ( Imuno globuline ) yang harganya 4jt - 4,5 jt rupiah /botol biasanya obat ini diinfuskan kepasien dg jumlah yang dihitung dari berat badan, untuk lebih jelas nya tanya ke dokter, contoh kasus yang dialami Deya dg berat badan pada saat sakit waktu itu 58 KG deya menghabiskan obat ini sebanyak 20 botol, ( 5 botol / hari).

  • superannuation australia