Friday, August 31, 2007

Mutiara Jumat: Kebersamaan Semu

Kebersamaan yang dibangun bukan berdasarkan Al Qur'an atau setidaknya nilai-nilai yang Quar'ani merupakan kebersamaan yang semu yang terjalin karena kesamaan kepentingan berlandaskan napsu semata.

Ciamis Selatan Sebuah Harapan Menuju Tatanan Hidup Baru Urang Kidul

Fenomena keinginan berpisahnya satu daerah untuk membentuk daerah otonomi sendiri melalui mekanisme pemekaran wilayah yang sudah di rencanakan secara top down maupun melalui usulan warganya saat ini menunjukkan keinginan masyarakat wilayah tersebut untuk memperoleh benefit yang lebih besar dari proses pembangunan disamping kendala-kendala yang tejadi secara administrasi karena jauhnya letak geografis wilayah tersebut dari pusat kekuasaan provinsi/kabupaten, kurangnya pelayanan publik dll.

Hal terrsebut cukup membuat kita miris karena akan berimplikasi pada berbagai hal disamping dampak yang nyata bagi provinsi/kabupaten yang ditinggalkan seperti berkurangnya PAD, ruwetnya inventarisasi asset Pemda, biaya tambahan saat proses peralihan juga masalah tata kepegawaian yang harus disolusikan. Hal yang cukup membuat miris dari pemekaran wilayah adalah kurangnya SDM yang berkualitas dari daerah yang baru dimekarkan karena adanya keinginan dari setiap daerah tersebut agar putra daerahnyalah yang memimpin dan mengelola roda pemerintahan, hal tersebut selain berdampak tersendat-sendatnya laju pembangunan yang diharapkan juga dikhawatirkan akan memperlemah pengawasan administratif sehingga tidakan tercela seperti mark up, korupsi dan aktivitas fiktif makin merajalela yang berdampak makin besarnya kebocoran uang negara yang pernah di kalkulasikan oleh Prof Sumitro saat itu sekitar 30% dari anggaran negara.

Beberapa waktu lalu saat melakukan perjalanan untuk melakukan ziarah kubur ke makam almarhum ayah saya yang biasa dilakukan menjelang bulan ramadhan di Cijulang, Ciamis Selatan banyak spanduk sepanjang jalan yang menyatakan keinginan warga untuk membentuk pemerintahan baru Ciamis Selatan yang terpisah dari Kabupaten Ciamis. Sebagai warga yang memiliki kaitan historis dengan daerah ini karena 6 generasi leluhur saya berasal dari Cijulang-Parigi-Pangandaran dan sekitarnya serta insya allah Saya pun suatu saat akan menjadi penghuni tetap di komplek pekuburan yang telah disediakan Kakek untuk generasi penerusnya setelah komplek pekuburan pertama dimasukkan sebagai situs sejarah oleh Pemkab Ciamis, tentunya “gejolak” ini cukup menggelitik pikiran untuk sedikit banyaknya turut memberikan sumbangan meskipun berupa gagasan dan pemikiran bagi terwujudnya aspirasi bersama warga Ciamis Selatan.

Ada beberapa kecamatan yang memiliki aspirasi yang sama dalam hal berpisahnya Ciamis Selatan meliputi Kec. Mangunjaya, Padaherang, Kalipucang, Pangandaran, Sidamulih, Parigi, Cimerak, Cijulang, Cigugur, dan Langkaplancar. Sebagai gambaran jarak dari tempat kelahiran ayah saya di Cijulang ke kota Ciamis lebih dari 100 km dan tentunya bisa dibayangkan sulitnya proses pembangunan dan pengawasn pembangunan termasuk apa-apa saja yang dirasakan sangat urgent bagi peningkatan perekonomian rakyat yang harus segera di sediakan atau dibenahi karena mampu memacu geliat ekonomi di daerah ini yang selama bertahun-tahun boleh dibilang stagnan.

Sebelum membahas hal-hal yang lebih rinci berikut salah satu kenangan masa kecil yang sangat terekam jelas sampai sekarang karena memiliki keunikan yang khas yang tidak semua daerah memilikinya yaitu transportasi Kereta Api. Ada beberapa kenangan mengenai perjalanan dengan kereta api ini yang sering kami sekeluarga lakukan untuk berkunjung ke rumah Kakek dari stasiun Tasikmalaya ke Stasiun Cijulang, diantaranya selain pemandangan yang indah juga jalur kereta tersebut melewati 3 terowongan yang salah satunya sangat panjang sehingga rekaman pikiran masa kecil saya terekam kenangan manis saat ayah setiap menjelang terowongan selalu menyiapkan lilin untuk dinyalakan karena ketakutan saya saat itu apabila berada dalam suasana gelap. Berikut gambaran yang dapat mendeskripsikan kondisi jalan kereta api jalur Banci (Banjar Cijulang) yang sayangnya telah ditutup PT KAI sekitar tahun 1981.
“.....Ketiga terowongan itu adalah terowongan Hendrik sepanjang 100 meter, Juliana (250 m), dan terowongan Wilhelmina (1.200 m). Terowongan Wilhelmina disebut-sebut sebagai terowongan kereta api (KA) terpanjang di Pulau Jawa, bahkan mungkin di Indonesia.
Dalam sejarahnya, ketiga terowongan itu merupakan bagian dari jalur KA "Banci", kependekan dari Banjar-Cijulang, yang panjang seluruhnya sekitar 95 kilometer. Terdiri dari jalur Banjar-Pangandaran sepanjang 65 km dan Pangandaran-Cijulang sekitar 30 km.

Dari Banjar, perjalanan menyusuri jalur KA Banci ini menawarkan keelokan pemandangan alam pegunungan Ciamis Selatan dan mungkin sekaligus ketegangan. Ini terutama terasa sejak perjalanan dari terowongan Hendrik di Dusun Warungbungur, Desa Kalipucang, Kecamatan Kalipucang, hingga terowongan Wilhelmina di perbatasan Desa Emplak dan Desa Bagolo, Kecamatan Kalipucang.
Hanya sekitar 25 meter setelah keluar dari ujung terowongan Hendrik, sekitar 250 meter dari tepi jalan raya Banjar- Pangandaran, jalur rel KA Banci langsung melintasi jembatan Cikacepit yang panjangnya sekitar 1.250 meter, tinggi 100 meter.

Jembatan ini terbuat dari rangka besi baja berwarna perak dengan lebar tak lebih dari 1,70 meter dan tanpa pelindung di sisi kiri dan kanannya. Dari atas jembatan, dapat dilihat jelas aliran air dari selokan Cikacepit nun di bawah sana. Di kejauhan sebelah timur laut tampak perairan Segara Anakan, bayangan lebatnya hutan di Pulau Nusakambangan, dan pabrik-pabrik di sepanjang pantai Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Bila malam hari, dari pabrik-pabrik itu dan perkampungan penduduk di Segara Anakan yang disebut dengan Kampung Laut akan terlihat cahaya kerlap-kerlip lampu penerangan.
Di sebelah barat daya dan selatan jembatan Cikacepit terbentang tinggi Pegunungan Ciamis Selatan dengan lembah-lembahnya yang curam.

Selepas dari jembatan Cikacepit, jalur KA Banci akan menyusuri tebing pegunungan kira-kira sepanjang 250 meter kemudian menyeberangi jembatan Cimandala yang panjangnya sekitar 150 meter dengan ketinggian 75 meter. Konstruksi jembatan Cimandala ini hampir sama dengan jembatan Cikacepit. Bedanya, jalur rel KA Banci di jembatan Cimandala tidak lurus, tapi berkelok.

Keadaan serupa juga terjadi pada terowongan Juliana, sekitar 30 meter setelah jembatan Cimandala, sehingga ujung terowongan Juliana yang satu tidak akan terlihat dari ujung terowongan lainnya.
Keluar dari terowongan Juliana, jalur KA Banci akan melintasi jalur sepanjang 350 meter, sebelum akhirnya berhenti di Stasiun Sumber. Stasiun KA Sumber ini persis di depan terowongan Wilhelmina. Oleh masyarakat setempat, terowongan Wilhelmina sering disebut dengan terowongan Sumber.

Ketika berhenti di Stasiun Sumber, KA Banci biasanya juga menaikkan atau menurunkan penumpang, terutama warga sekitar Kecamatan Kalipucang. Perhentian di Stasiun Sumber ini juga dapat dianggap sebagai persiapan untuk melintasi terowongan Wilhelmina. Karena panjangnya, jika dilihat dari salah satu ujung terowongan, ujung terowongan lainnya tampak seperti satu titik terang dengan panjang dan lebar seolah-olah hanya satu sentimeter.

Selain itu, di dalam terowongan Wilhelmina dapat ditemui rembesan air menetes dari bagian atap dan dinding terowongan. Rembesan air itu akhirnya menggenang dan bercampur dengan lumut di dasar terowongan. Untuk menyaksikan itu kita harus menggunakan lampu penerangan karena suasana di dalam terowongan Wilhelmina, meskipun siang hari, gelap-pekat.

Seperti jembatan Cikacepit dan Cimandala, bentuk ketiga terowongan yang tersebut semuanya hampir sama. Melengkung di bagian atas dengan lebar sekitar empat meter dan tinggi lima meter.
Di beberapa lokasi di dalam terowongan, kita temukan semacam lubang atau ruang kecil untuk tempat berlindung bagi yang sedang berada di dalam terowongan saat KA Banci lewat di dalam terowongan.
Jembatan dan terowongan itu dibangun sekitar tahun 1912 oleh pemerintah Hindia Belanda. Nama-nama terowongan itu diambil dari nama ratu dan pangeran dari Kerajaan Belanda........”

Kembali dari perjalanan mengenang masa lalu ke realita saat ini konsep pembangunan dengan wilayah kecil sungguh sangat menjanjikan. Terlepas dari anggapan bahwa memperbanyak pemerintahan daerah akan menambah jumlah pegawai dan pada akhirnya akan memperbesar anggaran gaji pegawai serta bertambahnya pos-pos pengeluaran yang berdampak pada makin besarnya probabilitas penyimpangan anggaran. Bertambah kecilnya wilayah pemerintahan daerah juga diyakini akan menambah fokus perhatian pembangunan berdasarkan skala prioritas kepada aspek-aspek yang dapat menjadi pemicu terjadi effek berantai dari peningkatan ekonomi baik secara mikro maupun makro ekonomi.

Untuk pembuktiannya tidak perlu mengambil contoh yang jauh, Kota Banjar secara kasat mata setelah lepas dari Kabupaten Ciamis dapat mempercepat pembangunan dan meningkatkan gairah perekonomiannya. Dimulai dari pembangunan sarana dan prasaran infrastruktur dengan kualitas yang baik Kota Banjar sekarang dibandingkan 5 s.d 10 tahun yang lalu jauh menampakkan perbedaan dan saya yakin dari besaran PADnyapun akan memberikan growth yang sangat besar dibandingkan dengan saat masih tergabung dengan Kab Ciamis. Semua ini pemerintahan daerah yang baru lebih mengenal potensi dan kekayaan daerah tersebut sehingga mereka bisa lebih fokus untuk mengembangkan item tersebut berdasarkan skala prioritas.
Tentunya ada prasarat dan tahapan-tahapan yang perlu dilewati untuk terjadinya keberhasilan pembangunan di daerah baru seperti Banjar. Beberapa hal yang sangat krusial untuk Ciamis Selatan adalah seperti berikut ini.
1. Skenario pemecahan wilayah yang terstruktur dan terencana baik termasuk didalamnya pembagian asset dan pegawai dengan memperhatikan kualitas dari pegawai tersebut dan tidak melulu berdasarkan fanatisme kedaerahan. Ini sangat penting karena pada saat transisi ini diperlukan pegawai yang benar-benar sudah mumpuni untuk membangun sistem baru dan proses bisnis yang effisien untuk menggerakkan roda pemerintahan sehingga masa konsolidasi bisa relatif pendek dan bisa langsung menggulirkan roda perekonomian rakyat (pembangunan infrastruktur).
2. Pilkada dilakukan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya sehingga tidak menguras stamina serta bisa segera membentuk jajaran eksekutif secara definitif untuk menentukan arah pembangunan, detail direction, policy jangka pendek, menengah serta jangka panjang serta milestone yang berusaha dicapai Pemerintahan Daerah. Dengan sosialisasi kepada rakyat untuk memilih wakil rakyat/kepala daerah yang selain memiliki track record yang baik, kapabilitas dan latar pendidikan akademik juga memiliki Visi yang jelas serta berpihak kepada rakyat. Satu yang cukup penting usahakan pemimpin baru yang meskipun berpengalaman tapi merupakan darah segar diluar Pemerintahan yang belum terkontaminasi virus birokrat jaman Orba ataupun jaman reformasi yang semakin membuat tatana hidup tidak jelas.
3. Dibentuknya sistem pengawasan yang ketat tapi menjamin fleksibilitas untuk memudahkan investasi para investor dengan dukungan dan insentif yang sama-sama menguntungkan. Pelayanan perizinan satu atap mutlak diperlukan bagi kemudahan bersama dan percepatan proses. Karena Ciamis Selatan memiliki potensi wisata yang lengkap dan eksotis maka sangat beralasan apabila menjadikan Bali sebagai acuan dengan penyesuaian disana-sisni. Sebagai contoh dibentuknya daerah tujuan wisata terintegrasi yang meliputi wisata pantai dengan paket wisata Pantai Pangandara dengan Cagar Alamnya, Pantai Karang Nini, Lembah Putri, Karang Tirta, Batu Hiu, Batu Karas semua daerah pantai tersebut terhubung oleh mode transportasi air yang unik dengan menambahkan juga muatan-muatan serta atraksi budaya yang unik di tiap lokasi pantai yang bisa digali dari budaya asli setempat dengan menambahkan unsur etertainment (untuk hal ini bisa dikelola/diciptakan berdarakan masukan dari konsultan sehingga terkemas secara menarik). Yang jelas biarpun bunyinya paket wisata pantai, tapi dapat memberikan kesan serta muatan yang berbeda untuk setiap tempatnya termasuk dengan mengawinkannya dengan wisata alam "Green Canyon" yang sudah cukup dikenal luas dengan cukang taneuhnya atau Keusik Luhur. Dihidupkannya lagi Tarnportasi mode kereta sebagai kereta wisata yang terangkum dalam satu paket wisata diyakini dapat menambah daya tarik Ciamis Selatan.
4. Keadaan infrastruktur di daerah terpencil dimanapun selalu sama yaitu sangat minim sehingga pembangunan serta perluasannya sangat urgent dengan memperhatikan kualitas dan spesifikasi teknis yang berlaku, jangan sampai pembangunan infrastruktur seperti jalan aspal hanya mampu bertahan 1-2 tahun. Saya pernah melihat Kondisi jalan di Provinsi Jambi yang dibangun oleh kontraktor dari Korea bisa mulus lebih dari 15 tahun ini sungguh-sungguh kontras dengan kondisi jalan yang dibangun oleh kontaktor-kontraktor kita terutama di Jawa yang hanya bertahan 1 tahun dan setiap lebaran harus di rehab besar-besaran karena banyaknya dana proyek yang tidak dialokasikan untuk proyek tersebut.
5. Untuk tahap pertama hal yang paling penting harus segera disediakan adalah mudahnya kucuran kredit bagi rakyat untuk menggerakan sektor riil dengan prioritas berdasarkan kajian-kajian tim/konsultan ekonomi yang dibentuk Pemda dan secara aktif turun untuk membantu langsung rakyat dengan advice/saran yang diberikan secara gratis sehingga pergerakan sektor riil dapat lebih terarah dengan mengoptimalkan semua potensi daerah yang ada.
6. Pelayanan publik berupa kesehatan murah , pendidikan murah/gratis, perbaikan tempat pendidikan dan fasilitasnya dan kepastian hukum dengan membuat perda-perda yang dapat menggairah iklim investasi dan berbudaya serta juga membersihkan aparat yang terlibatnya dari praktik-praktik kotor akan dapat menekan ekonomi biaya tinggi dan menjamin pembangunan secara berkesinambungan.
Sungguh suatu hal yang sangat indah apabila tatanan Ciamis Selatan yang baru dapat terbentuk dengan iklim yang sangat Agamis, antar umatnya rukun dan kesejahteraan yang dapat dirasakan bersama sehingga dapat memberikan contoh dan menjadi pola bagi daerah lain untuk memajukan negara ini. Satu kunci yang tidak boleh keliru dilakukan adalah ketepatan dalam memilih pimpinan pertama yang akan meletakkan pondasi serta dasar-dasar hukum yang mengatur tata laksana Kabupaten Ciamis Selatan yang Makmur dan Sejahtera, amieen.

Monday, August 20, 2007

Persamaan Gender dan Kejahatan

Akhir-akhir ini sering kubaca suatu modus kejahatan yang cukup sadis yang telah berlaku dimana perampokan mobil dilakukan dengan cara menembak korban yang sedang mengisi bensin di SPBU. Penembakan memang dilakukan tidak di bagian yang mematikan akan tetapi pelaku nampaknya sudah menggampangkan arti sebuah peluru yang pada akhirnya dimana dia pada kondisi terdesak maka butiran peluru yang lainnya akan dengan mudah dia muntahkan dengan maksud mengambil jiwa siapapun yang menghalanginya.
Kejadian kedua adalah modus kejahatan dengan pembiusan. Biasanya dilakukan diatas bus/angkutan umum dimana sang korban diajak berbincang-bincang secara akrab, kemudian ditawari minuman kaleng/kemasan yang tertutup yang telah disuntikan kedalam kemasan tersebut cairan pembius. Setelah si korban terlelap maka dengan mudahnya barang-barang yang diincar pelaku dapat diambil seolah tanpa rintangan lagi.
Bila kita tinjau dari sisi korbannya maka kedua modus tadi memiliki kesamaan jenis kelamin yaitu laki-laki. Sedang bila kita tinjau dari sisi pelaku maka modus yang pertama adalah laki-laki dan pada kasus yang kedua adalah wanita.
Bisa dimengerti karena pada kasus pertama sifat kekerasannya lebih mencolok dimana pelaku dituntut kecepatannya dalam bertindak dan menilai situasi dengan tanpa mempetimbangkan peri kemanusiaan. Sedang pada kasus kedua dituntut kemampuan verbal pelaku dan keluwesan dalam menghilangkan perasaan curiga dan terancam dari si korban melalui pendekatan yang luwes dan menonjolkan sisi femenisme wanita.
Ditinjau dari nilai-nilai masyarakat secara umum jelas kedua modus kejahatan diatas sangat meresahkan dan merugikan. Akan tetapi apabila dihadapkan pada pilihan yang tidak dapat ditolak maka saya yakin mayoritas masyarakat kita akan memilih tertimpa kejahatan oleh modus kejahatan kedua dengan pertimbangan, tidak menyakitkan secara langsung dan boleh jadi kejahatan yang dialami adalah sebanding dengan kepuasan/"kenikmatan" yang telah diperoleh selama atau sebelum terjadinya proses pembiusan.
Sebenarnya siapapun pelaku kejahatan tentu didorong oleh kesulitan untuk mendapatkan kemudahan secara financial atau memang yang bersangkutan ingin hidup secara mudah.
untuk kasus yang disebabkan kesulitan memperoleh kesempatan financial diakui atau tidak negara kita saat ini memang lebih menonjolkan indikator ekonomi secara makro sehingga berapapun tingginya tingkat pertumbuhan hanya sedikit dampaknya yang langsung dirasakan masyarakat akar rumput.
Ditambah lagi dengan adanya persamaan kesempatan memperoleh kerja bagi laki-laki dan wanita. Saya bukanlah orang yang anti emansipasi akan tetapi mari kita lihat dampak dari persamaan itu di dunia kerja dan kaitannya dengan kejahatan. Diakui ini merupakan pandangan yang picik bin sempit tapi mungkin ada paedahnya untuk direnungkan.
Diluar bidang-bidang pekerjaan yang memang sudah selayaknya didominasi oleh kaum wanita karena dituntut kerapihan, ketelitian dan penampilan yang menarik seperti penjaga toko, pekerja pabrik ataupun front liner saat ini cukup banyak pekerjaan yang sebelumnya didominasi laki-laki berubah pelan tapi pasti menjadi pekerjaan yang diperuntukan wanita seperti penjaga SPBU ataupun sopir angkutan umum/Bus.
Sebenarnya sah-sah saja siapapun yang mengisi pekerjaan ini selama kualitas yang menjadi tuntutan utamanya. Akan tetapi kondisi negeri yang tidak dapat menyediakan lowongan pekerjaan makin mendesak kaum lelaki yang termarginalkan sehingga akhirnya mendorong munculnya naluri kriminal yang nota bene dibandingkan kaum wanita kadarnya lebih tinggi dengan tingkat peri kemanusiaan yang lebih rendah.
Maka tidak heran percurian dengan kekerasan dan perampokan saat ini dilakukan oleh orang yang sebenarnya ditilik dari latar belakang keluarga ataupun pendidikan seharusnya bisa menangkal yang bersangkutan dari perbuatan yang tidak terpuji ini.
Itulah pilihan kita, selama ekonomi dikelola dengan tidak mengerakkan sistem secara riil maka pilihan kedua adalah bentuk kejahatan mana yang hendak kita pilih bersama, modus pertama yang penuh darah dan kekerasan apabila bidang pekerjaan kaum lelaki makin dipersempit atau modus kedua yang penuh keluwesan dengan dampak lebih jauh jatuhnya moral bangsa sebagai akibat maraknya para wanita yang terdesak kebutuhan financial untuk melacurkan diri, sungguh suatu bentuk kejahatan yang jauh dari rasa sakit di dunia akan tetapi penuh derita di akhirat.

DISLEKSIA

Kata disleksia diambil dari bahasa Yunani, dys yang berarti "sulit dalam ..." dan lex (berasal dari legein, yang artinya berbicara). Jadi, menderita disleksia berarti menderita kesulitan yang berhubungan dengan kata atau simbol-simbol tulis.

Disleksia bukan aleksia. Yang disebut belakangan ini merupakan gangguan kemampuan membaca atau mengenali huruf serta simbol huruf akibat kerusakan, infeksi, atau kecelakaan yang mengenai otak atau selaput otak sehingga otak kiri korteks oksipital (bagian belakang) terganggu. Padahal bagian otak ini berfungsi mengenali semua persepsi lihat. Karena terjadi gangguan sambungan otak kiri dan kanan, pemulihan aleksia menjadi jauh lebih sulit.
Anak keduaku pernah mengalami kesulitan mengenali angka dan huruf sehingga kalau kakaknya sejak Tk A sudah lumayan bisa membaca maka Adiknya ini baru 4 bulan sebelum lulus TK B dengan usaha yang intensif termasuk mengurangi secara drastis jam tayang televisi dirumah (hanya 1 jam sehari) baru memperoleh kemajuan yang berarti sehingga saat masuk SD kemempuan bacanya sudah lumayan lancar.
Anak yang terganggu kemampuan baca atau tulisnya, biasa disebut kelainan disleksia, ternyata tidak berarti terbelakang atau bodoh. Penanganan dini dibarengi ketekunan serta motivasi yang kuat akan mengatasi kelainan itu.
Banyak orang terkenal seperti Sir Winston Churchill (1874 - 1965), mantan perdana menteri Inggris, Sir Isaac Newton (1642 - 1727), ahli fisika yang menemukan gaya tarik Bumi, Albert Einstein (1879-1955), ahli fisika lain yang menemukan beberapa teori penting tentang kosmos, dianggap anak bodoh sewaktu mereka kecil karena kurang berprestasi. Namun, di kemudian hari malah dielu-elukan dunia karena prestasinya.
Menurut Dr W. Roan, sepanjang seseorang hanya mengalami disleksia murni saja, pada umumnya ia hanya mengalami suatu gangguan perkembangan spesifik pada tahap usia tertentu. Pada saat pertumbuhan otak dan sel otaknya sudah sempurna, ia akan dapat mengatasinya. Namun selama mendapat gangguan ia memerlukan pelatihan khusus untuk mengejar ketertinggalannya.
Bentuk klinis disleksia bisa macam-macam. Pertama, sulit menyebutkan nama benda (anomi) amat sederhana sekalipun seperti pensil, sendok, arloji, dll. Padahal penderita mengenal betul benda itu. Gangguan bisa juga dalam kemampuan menuliskan huruf, misalnya b ditulis atau dibaca d, p ditulis atau dibaca q atau sebaliknya.
Bisa juga salah dalam mengeja atau membaca rangkaian huruf tertentu, seperti "left" dibaca atau ditulis "felt", "band" dibaca atau ditulis "brand", "itu" ditulis atau dibaca "uti", "gajah" dibaca atau ditulis "jagah".

Yang menarik, disleksia ternyata tidak hanya menyangkut kemampuan baca dan tulis, melainkan bisa juga berupa gangguan dalam mendengarkan atau mengikuti petunjuk, bisa pula dalam kemampuan bahasa ekspresif atau reseptif, kemampuan membaca rentetan angka, kemampuan mengingat, kemampuan dalam mempelajari matematika atau berhitung, kemampuan bernyanyi, memahami irama musik, dll.

Repotnya, gangguan disleksia adakalanya diikuti dengan gangguan penyerta lain seperti mengompol sampai usia empat tahun ke atas, nakal dan suka mengganggu teman serta mengganggu di kelas.
Prof. John Stein dari Universitas Oxford dan Prof. Tony Monaco dari sebuah pusat penelitian tentang gen manusia, telah menemukan tiga gen sama yang berhubungan dengan disleksia dalam sampel darah para penderita. "Penemuan ini membuktikan bahwa disleksia memang karena faktor keturunan atau bawaan," kata Prof Stein.
Jika demikian, mungkin benar anakku mengalami disleksia karena aku sendiri sering salah dalam menginterpretasikan angka terutama yang bentuknya rupiah dengan banyak nol dibelakangnya, sehingga karena itulah Allah memberikan pertolongan menghindarkan aku dari kesulitan itu dengan tidak memberikan kekayaan sebanyak yang diberikan pada Sudono Salim atau Aburizal Bakrie atau bahkan Wapres kita Yusuf Kalla. But tentu saja dalam doaku selalu kupanjatkan agar anak-anakku dapat memperoleh segala hal yang lebih dari pada apa yang dapat diperoleh bapaknya ini amiienn.

Monday, August 13, 2007

Kawasan Timur Indonesia



Inilah pulau besar terakhir di Indonesia yang aku kunjungi. Setelah Sumatera, Jawa, Kalimantan. Berarti sekarang tinggal pulau-pulau kecilnya yang menjadi target kunjunganku diluar Batam, Bali dan Lombok. Tapi tentu saja ada pulau yang aku gak pengen datangi yaitu Pulau Nusakambangan Hiiiii....

Thursday, August 02, 2007

REKSADANA

Kembali ke sektor non riil, dari siang sampai sore ini gedung tempatku kerja masih dalam situasi meributkan IHSG yang lagi terjun bebas menuruni tebing yang curam karena rem nya blong. Gak peduli di lobby maupun mesjid, sekilas selalu masuk ketelingaku ulasan indeks saham, tak kusangka menurut taksiranku 30%-60% karyawan yang ada di gedung setinggi 20 lantai ini yang terdiri dari perusahaan lokal dan PMA ternyata terlibat dalam aktifitas saham dan turunannya seperti Reksadana, Obligasi dll.

Tapi ada satu hal pembeda diantara mereka: untuk yang berinvestasi di Saham sikap pasrah & sedikit panik nampak dalam tingkah lakunya, akan tetapi untuk yang berinvestasi di reksadana optimisme masih terlihat dalam perbincangannya. Soalnya sepanjang tahun 2005 pernah ada kejadian musibah besar dalam dunia pereksadanaan Indonesia, dimana nilai total reksadana indonesia dari sekitar 100 trilyun terkena virus berupa issue negatif yang membuat panik pemegang reksadana sehingga assetnya menjadi tersisa hanya 27 trilyun rupiah saja.

Akan tetapi dibalik musibah itu ternyata ada keuntungan bagi mereka yang tetap percaya pada ReksaDana karena banyak produknya yang akhirnya bisa memberikan keuntungan lebih dari 60% di tahun 2006, bahkan ada produk yang memberikan keuntungan sampai 90% setahun. Bagi mereka yang sangat berhati-hatipun saat ini sudah banyak juga Reksadana yang berlabel syariah yang tentunya sudah mendapatkan serifikat??!!#@% " HALAL" dari MUI ?!@.

Coba bandingkan dengan sektor riil yang dulu pernah aku geluti, yang paling baik keuntungan hanya berkisar di angka 40%-50% setahun dan itu effortnya wuaaahh capeeek dech....Cuma memang secara batin lebih puas dan membuat badan sehat (kalau nggak stroke...)karena adrenalin yang terus dipacu, dan perasaan bener-bener sudah jadi boss biarpun dikantor hanya berpangkat SM(Suruhan Manager), OSM(Officer Satu Mentok)atau GM (baca Ji Em = Jongos Manager).

Ada diskusi menarik yang terlontar dari salah satu rekan, menurutnya Management Investasi Reksadana punya peran dalam menaikan atau menurunkan saham terutama yang second line. Mereka dengan kapitalisasi yang besar bisa membentuk pasar seolah-olah satu saham kacangan sedang mengalami trend membaik, bagi kita yang jeli melihat saham mana yang sedang digoreng maka keuntungan besar menanti, tapi bagi yang tidak punya naluri mengukur market timing siap-siap kecewa dan disarankan bermain di blue chip saja.
Tapi bagiku saat ini mudah-mudahan reksadana indonesia masih bisa bertahan sehingga paling tidak tabungan hari tuaku biarpun sedikit masih bisa selamat untuk membiayai rencana-rencana ke depan , Amieen.

Labels:

Korban Jatuhnya IHSG

Bermula dari iseng-iseng ikut teman ke Kelapa Gading daripada bengong kayak kucing garong yang linglung dikantor ternyata membawa satu pengalaman yang cukup menarik.

Tiba di Kelapa Gading ternyata temanku ini punya rencana ke Kantor salah sebuah perusahaan sekuritas buat sekedar say hello sama brokernya yang sudah memberikan income yang lumayan bagi kemakmuran keluarganya, terbukti apabila di bandingkan rekan-rekan sekantor dengan grade kepangkatan yang hanya officer satu, daftar kekayaan beliau mungkin cukup membuat orang KPK untuk ngiler menjadikannya tersangka satu kasus korupsi. Beruntung sepanjang sejarahnya jadi karyawan, beliau tidak pernah menduduki posisi strategis yang cukup basah yang dapat menjadikannya target sasaran tembak ksatria pemberantas korupsi di negeri ini yang katanya punya jurus pinilih " Tebang Pilih".

Kembali ke kisah semula sampai di sana hampir jam 4 sore, suasana menjelang penutupan bursa yang harusnya diwarnai keceriaan karena untung yang menggunung pada hari itu tidak nampak, yang muncul ke permukaan adalah suasana duka karena warna-warna yang bergerak di display penuh dengan angka merah "berdarah". Ya wilayah perdagangan sektor non riil kita lagi berduka, bendera setengah tiang di kibarkan menandai anjloknya indikator perekonomian Indonesia secara makro.

Satu yang saya herankan temenku malah masih bisa ketawa renyah sambil bilang " mari kita lihat orang-orang yang sebentar lagi turun dari lantai atas" katanya. Dan masya Allah begitu mereka turun setelah lantai bursa di tutup, tidak peduli cantik, tampan, tua atau pun muda semuanya memiliki raut muka yang sama, tertekuk dengan garis bibir kebawah "cemberut".

"Nah itulah pelajaran berharga untukmu, kalau berminat masuk ke sektor non riil ini,ingat market timing dan jangan terdorong napsu" begitu nasihatnya.
Tapi alamak, kalau aku disituasi itu bagaimana pula jadinya mukaku yang dalam kondisi normal aja garis bibirku sudah tertekuk ke bawah.

Satu lagi yang yang membuatku terpana, ternyata dalam pengamatanku lebih dari setengahnya yang turun dari ruang display adalah kaum hawa, kayaknya nanti harus dibuat film baru untuk menggantikan "King of Gamblernya" Chow Yun Fat.

Labels:

Jangan...................

Jangan sekali-kali menyerah, jangan sekali-kali menyerah, jangan, jangan, jangan, jangan dalam hal apa pun besar maupun kecil, penting atau sepele--jangan sekali-kali menyerah."
Winston Churchill

Labels:

  • superannuation australia