Wednesday, November 14, 2007

KPPU, Benih Kearifan Bangsa Ini

Bangsa ini adalah bangsa besar yang memiliki perjalanan sejarah yang panjang meskipun tidak sepanjang sejarah Negeri China. Penggalian pengalaman hidup oleh pelaku sejarah secara turun temurun menghasilkan budaya yang tinggi yang penuh dengan nilai-nilai yang bijak tidak hanya berlaku bagi interaksi manusia dengan manusia akan tetapi juga melibatkan interaksi manusia dengan alam.

Pembuktian yang di tunjukan Mbah Marijan dari Gunung Merapi dan Mbah Ronggo dari Gunung Kelud merupakan bukti kearifan lokal yang di dapatkan dari interaksi yang sangat harmonis dengan alam sehingga didapatkan nuansa yang penuh pengertian dan mendalam memenuhi jiwa melebihi tingkatan pengertian ilmu pengetahuan modern yang penuh dengan analisa logika yang didukung perangkat mitigasi yang sudah maju.

Kearifan lokal itulah yang sekarang ini tidak berusaha di pelihara oleh para birokrat Negara ini, Perilaku budaya tidak menyakiti sesama dengan mengeluarkan kebijakan yang merakyat dan pro kepentingan bangsa sungguh sulit didapatkan dari lembaga/badan pengelola Negara. Jadi bagaimana mereka meningkatkan kualitas jiwa yang lebih serta menyatu dengan rakyat yang diwakilinya kalau nuraninya sudah dibutakan tawaran rupiah yang mengalir deras dan intrik yang tidak berkesudahan.

Ya…, haus kekuasaan dan kekayaanlah yang sekarang mendominasi pengelola Negara. Dalam legenda China kita tahu adanya Hakim Bao yang tegas dan adil adalah semata-mata karena didukung oleh perangkat pelaksananya (perwira Chan) yang sangat menghormati keputusan adil yang dibuat sang hakim dan melaksanakan tugas dengan tanggung jawab dan arif.

Saat ini Negara dipimpin oleh Presiden yang meskipun masuk kategori terbaik diantara yang buruk akan tetapi konsisten dalam melawan segala bentuk korupsi. Tapi apa lacur kasus bebasnya terdakwa pembalakan liar di Sumut sungguh sangat mengenaskan dan memangkas habis sisa-sisa kepercayaan kita terhadapap aparat hukum negeri ini, sungguh saya malu sekali…

Ditengah keputus asaan ini, secarik harapan tadi malam ditiupkan Trans 7 kembali membuat api kehangatan dan harapan akan jalan pemerintahan yang baik kembali snggah mengahangatkan relung kalbu ini.

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) adalah sebuah lembaga independen di Indonesia yang dibentuk untuk memenuhi amanat Undang-Undang no. 5 tahun 1999 tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat.
Menurut Faisal Basri di acara kupas tuntas Trans-7 tersebut, disebutkan KPPU merupakan salah satu lembaga diantara sedikit lembaga yang terpuji di Indonesia sehingga kredibilitasnya sangat diharapkan untuk tetap di jaga para anggotanya guna menjaga iklim investasi yang jujur dan adil di Indonesia. Kasus penjualan VLCC Pertamina dan Cross Ownership atau kasus Monopoli Temasek yang dilaporkan melalui dua anak perusahaannya yakni Singapore Telecommunications Ltd (SingTel) dan Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd. (STT) yang memiliki saham di dua perusahaan telekomunikasi di Indonesia itu (Indosat dan Telkomsel) merupakan dua contoh besar kasus yang diungkap, sungguh membuat harapan atas kelanjutan bangsa ini untuk menjadi jaya menjadi tidak sirna sama sekali.

Tiada kata yang dapat diucapkan lagi, dengan haru nurani berbicara “ Teruskan Bapak-bapak dengan perjuangannya dan jagalah serta lindungi bangsa ini dari ke dzaliman pelaku usaha yang hanya ingin mengeruk kekayaan bangsa ini”.

Dan Bapak-bapak di lembaga/badan yang lain tingkatkan kearifan dan kebijakan diri, dengan lebih memahami dan menjaga bangsa ini, jangan kalah oleh rayuan uang pihak asing dan koruptor. Jadilah se mumpuni kejiwaan para Resi dalam pewayangan atau paling tidak dapat menyaingi Mbah Marijan dan Mbah Ronggo.

  • superannuation australia