cerita Febuari dari kawanku (yg mau cerai bacalah dulu) tentang cinta tidak seindah bunga

Pasangan saya adalah seorang insinyur, saya mencintai sifatnya yang alami dan saya menyukai perasaan hangat yang muncul dihati saya ketika saya bersandar di bahunya yang bidang.Tigatahun dalam masa perkenalan, dan dua tahun dalam masa pernikahan, saya harus akui, bahwa saya mulai merasa lelah, alasan-2 saya mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan.
Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-2 sensitif serta berperasaan halus. Saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak yang menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah saya dapatkan.
Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan. Rasa sensitif-nya kurang. Dan ketidak mampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam pernikahan kami telah mementahkan semua harapan saya akan cinta yang ideal .Suatu hari, saya beranikan diri untuk mengatakan keputusan saya kepadanya, bahwa saya menginginkanperceraian.
"Mengapa?", dia bertanya dengan terkejut."Saya lelah, kamu tidak pernah bisa memberikan cinta yang saya inginkan"Dia terdiam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya, tampak seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak. Kekecewaan saya semakinbertambah, seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang bisa saya harapkan darinya? Dan akhirnya dia bertanya, "Apa yangdapat saya lakukan untuk merubah pikiranmu?".Saya menatap matanya dalam-dalam dan menjawab dengan pelan, "Saya punyapertanyaan, jika kau dapat menemukan jawabannya didalam hati saya, saya akan merubah pikiran saya
:Seandainya, saya menyukai setangkai bunga indah yangada di tebing gunung dan kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati. Apakah kamu akan melakukannya untuk saya?" Diatermenung dan akhirnya berkata, "Saya akan memberikanjawabannya besok".
Hati saya langsung gundah mendengar responnya. Keesokan paginya, dia tidak ada dirumah, dan saya menemukan selembar kertas dengan oret-2an tangannyadibawah sebuah gelas yang berisi susu hangat yangbertuliskan...."Sayang, saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan saya untuk menjelaskanalasannya.
" Kalimat pertama ini menghancurkan hati saya. Saya melanjutkan untuk membacanya."Kamu bisa mengetik di komputer dan selalu mengacau kanprogram di PC-nya dan akhirnya menangis di depan monitor, saya harus memberikan jari-2 saya supaya bisamembantumu dan memperbaiki programnya.""Kamu selalu lupa membawa kunci rumah ketika kamu keluar rumah, dan saya harus memberikan kaki saya supaya bisa mendobrak pintu, dan membukakan pintu untukmu ketika pulang.
."Kamu suka jalan-2 ke luar kota tetapi selalu nyasarditempat-te! mpat baru yang kamu kunjungi, saya harusmenunggu di rumah agar bisa memberikan mata saya untukmengarahkanmu.
""Kamu selalu pegal-2 pada waktu 'teman baikmu'datang setiap bulannya, dan saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kakimu yang pegal.""Kamu se nang diam di rumah, dan saya selalu kuatirkamu akan menjadi 'aneh'.
Dan harus membelikan sesuatu yang dapat menghiburmu di rumah atau meminjamkan lidahku untuk menceritakan hal-hal lucu yang aku alami.""Kamu selalu menatap komputermu, membaca buku dan itu tidak baik untuk kesehatan matamu, saya harus menjaga mata saya agar ketika kita tua nanti, saya masih dapat menolong mengguntingkan kukumu dan mencabuti ubanmu.
""Tanganku akan memegang tanganmu, membimbingmu menelusuri pantai, menikmati matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan warna-2 bunga yang bersinar dan indah seperti cantiknya wajahmu".
"Tetapi sayangku, saya tidak akan mengambil bunga itu untuk mati. Karena, saya tidak sanggup melihat air matamu mengalir menangisi kematianku.
""Sayangku, saya tahu, ada banyak orang yang bisa mencintaimu lebih dari saya mencintaimu. ""Untuk itu sayang, jika semua yang telah diberikantanganku, kakiku, mataku tidak cukup bagimu, aku tidakbisa menahan dirimu mencari tangan, kaki, dan mata lain yang dapat membahagiakanmu."Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur, tetapi saya tetap berusahauntuk terus membacanya."Dan sekarang, sayangku, kamu telah selesai membaca jawaban saya. Jika kamu puas dengan semua jawaban ini, dan tetap menginginkanku untuk tinggal di rumah ini,tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang berdiri disana menunggu jawabanmu.
""Jika kamu tidak puas, sayangku, biarkan aku masuk untuk membereskan barang-barangku, dan aku tidak akanmempersulit hidupmu. Percayalah, bahagiaku bila kaubahagia.".Saya se gera berlari membuka pintu dan melihatnyaberdiri di depan pintu dengan wajah penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti kesukaanku. Oh, kini saya tahu, tidak ada orang yang pernah mencintai saya lebih dari dia mencintaiku.
Itulah cinta, di saat kita merasa cinta itu telahberangsur-angsur hilang dari hati kita karena kita merasa dia tidak dapat memberikan cinta dalam wujud yang kita inginkan, maka cinta itu sesungguhnya telah hadir dalam wujud lain yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Seringkali yang kita butuhkan adalah memahami wujud cinta dari pasangan kita, dan bukan mengharapkan wujud tertentu.Karena cinta tidak selalu harus berwujud "bunga".
tks to : vivi.vs (from musikku) bagus sekali buat bahan renungan tdk hanya wanita tapi kaum ku juga lho
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home